INDENPRES MEDIA ISTANA

Monday 5 March 2012

TARIF HOTEL DAN WISATA NAIK

Tarif Hotel dan Wisata Naik. Semarang. Tarif kamar hotel dan perjalanan wisata berpontensi mengalami penyesuaian. Hal itu bersamaan dengan rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang mendorong biaya operasional. Dalam hal ini , PHRI biasanya akan memperhitungkan sejumlah momen yang berpeengaruh terhadap okupansi hotel, di mana dapat tetap mendorong tingkat kunjungan dan pendapatan kalangan perhotelan. Hal itu dikemukakan oleh Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jateng Heru Isnawan, kenaikan harga BBM bisa berdampak terhadap tarif kamar hotel. Heru juga menjelaskan, meningkatnya biaya operasional itu bakal menyebabkan dilakukannya penyesuaian harga di hotel. Namun, penyesuaian harga kamar itu perlu pembahasan lebih lanjut. Menurut Heru, BBM merupakan satu komponen dalam operasional sebuah hotel. " Umumnya alokasi biaya operasional hotel sebesar 30 persen adalah untuk BBM. Dengan meningkatnya harga BBM, maka bisa terjadi peningkatan biaya operasional paling tidak 10 persen ", ungkapnya. Sementara itu Public Relations Hotel Patra Jasa Semarang Rony mengatakan, kenaikan harga BBM bisa berdampak dengan meningkatnya harga kamar. Namun, pihaknya masih menunggu keputusan dari PHRI Jateng, karena kenaikan harga kamar tidak bisa dilakukan secara individu. " Listrik dan bahan bakar menjadi biaya operasional kami.Dengan peningkatan harga BBM, pasti nanti akan diikuti dengan meningkatnya tarif dasar listrik untuk industri. Hal ini bisa memicu peningkatan harga kamar ", ungkapnya. Sementara itu, Soediono, penasihat DPD ASITA (Association of Indonesian Tours & Travel Agencies) Jateng, menjelaskan, penyesuaian tarif perjalanan wisara karena terjadinya kenaikan BBM bisa saja terjadi. Namun pihaknya tetap optimistis memberikan harga yang kompetitif dan pelayanan yang optimal. " Perjalanan tur, juga bisa kok dijual dengan harga yang murah. Pasalnya, sekarang ini banyak biro wisata, sehingga persaingan bisnis yang sehat dengan harga yang kompetitif perlu dilakukan ", katanya. Soediono juga mengatakan, perjalanan biro wisata, lebih banyak diikuti oleh masyarakat yang memiliki uang lebih untuk liburan. ( Andu Nicolas ).

No comments:

Post a Comment