INDENPRES MEDIA ISTANA

Monday, 26 March 2012

TOMCAT TIDAK BAHAYA.

Semarang-Jateng. Penyakit gatal-gatal yang ditimbulkan oleh tomcat bukan merupakan penyakit bahaya. Warga yang sudah terkena tidak perlu panik. Tomcat banyak ditemui di lingkungan persawahan. Sebagai antisipasi, usahakan untuk menghindari kontak dengan tomcat dan menutup lubang di rumah dengan kasa nyamuk. Kalau bisa, pasang lampu perangkap dengan lem di luar rumah. Hal itu diungkapkan oleh Plh Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Widoyono. Dan juga mengatakan bahwa, pihaknya telah mendapatkan laporan dari Kelurahan Bulu Lor Semarang Utara dan Sampangan Gajahmungkur tentang keberadaan tomcat. Namun, lanjutnya, di dua lokasi itu belum ada warga yang menjadi korban. Dijelaskan oleh Widoyono bahwa, jika tomcat menempel pada kulit, jangan dipukul sampai mati, tapi hanya disentil atau ditiup saja untuk mengusirnya.Widoyono menambahkan, jika sudah terjadi kontak dengan tomcat, cuci bagian tubuh dengan air atau air sabun. Kalau sudah terasa panas atau ada lukanya, bisa dibawa ke dokter. Atau bisa juga dikasih salep antiradang yang bisa didapatkan di apotik-apotik terdekat. Sementara Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang, Ayu Entys menerangkan, tomcat itu merupakan predator bagi hama padi atau wereng. Menurut Ayu, perkembangan tomcat tidak lepas dari keberadaan wereng. Tomcat berkembang pesat karena makannya wereng sudah tidak ada di persawahan, makanya tomcat merambah ke perumahaan- perumahan. Sampai berita diturunkan pihak pemerintah belum ada penindakan lebih lanjut apakah disemprot atau pakai yang lain untuk melakukan pemberantasan tomcat.(Andu Nicolas ).

No comments:

Post a Comment