INDENPRES MEDIA ISTANA

Tuesday 27 March 2012

SENPI DIGUNAKAN PERAMPOKAN MILIK PECATAN TNI .

Semaraang-Jateng. Hasil pengembangan jajaran penyidik Reskrim Um Polda Jateng pasca pengungkapkan kawanan perampok spesialis toko emas, dan BPR, serta rumah yang ditembak mati polisi, diketahui para pelaku menggunakan senjata api jenis FN hasil pasokan dari seorang pecatan TNI. Para pelaku menyewa saat hendak beraksi. Hingga saat ini kasus tersebut masih dalam pengembangan polisi. Direktur Reserse Kriminal Umum ( Direskrimum ) Polda Jawa Tengah Kombes Bambang Rudi P menjelaskan bahwa, pistol itu disewakan oleh oknum TNI yang desersi. Dan nilai sewanya sebesar Rp 2 juta sekali beraksi. Pascadesersi,kemungkinan oknum TNI ini tidak punya pekerjaan sehingga menyewakan pistol FN untuk mendapatkan uang. Menurut Direskrimum Polda Jateng, kelompok perampok ini telah beraksi sedikitnya 10 kali di sejumlah wilayah, diantaranya 3 kali di Sukoharjo, Tegal, Surabaya, kalimantan, Sulawesi, NTB,dan daerah lain. Modusnya, memasuki rumah para pengusaha kemudian melumpuhkan seluruh penghuni dengan cara mengikat kaki dan tangan serta melakban para korbannya. Mereka menodongkan pistol dan tak segan-segan menembak jika ada korban melawan. Dikatakan pula oleh Bambang bahwa, perampokan pengusaha minyak di Jalan S Parman, Semarang, diduga dilakukan oleh kelompok ini. Bila melihat modus operandi dan barang bukti proyektif peluru yang ditemukan di lokasi kejadian, para pelaku ini diduga kuat juga merampok di sebuah rumah di Jalan S Parman Semarang beberapa waktu lalu. Dua pelaku yang tewas ditembak,yakni Harto Cahyono alias lon umur 33 tahun warga Dusun Triwung Leces Probolinggo, Jatim,dan Edy Santoso umur 32 tahun,warga Dusun Krajan, Desa Curah Tulis Tongas, Probolinggo. Dua pelaku lain,yakni Abdul Muis alias Mail,warga Dusun Blirang, Bongo, Gresik dan seorang desersi TNI,Tri Teguh Ricofianto umur 32 tahun,warga Banyuurip Lor VI Surabaya.Oknum TNI desersi sudah serahkan kepada Pomdam IV Diponegoro. Pengakuan dari para tersangka yang masih hidup, kelompok perampokan tersebut telah melakukan aksi perampokan lebih dari 10 kali,diantaranya 3 kali di Sukoharjo,1 kali di Tegal, 2 kali di Surabaya, 1 kali di Kalimantan, 1 kali di Sulawesi,dan1kali di NTB. Dalam aksinya mereka menggunakan mobil. Hasil penyidikan sementara, kawanan perampok bersenjata api ini berasal dari Jawa Timur dan beroperasi di wilayah hukum Polda jateng, Polda Jatim, Polda Lampung dan Polda Sumsel dibawah pimpinan Harto Cahyono dan Edy Santoso yang ditembak mati. Sementara tersangka Mail bertindak sebagai driver. Menurut keterangan dari Mail bahwa,sebagai sopir, setiap kali beraksi diberi upah sebesar Rp 1 juta sampai Rp 2 juta. Sementara itu menurut seorang korban yang didatangkan, Hermin umur 35 tahun warga Mayang Gatak Sukoharjo,menerangkan,saat kejadian ia bersama keluarga sedang tidur, sekitar 01.30 WIB.Para pelaku yang jumlahnya 5 orang langsung masuk rumah lewat pintu belakang. Mereka memakai topeng, langsung menodong dengan golok, dan menyekap seluruh keluarganya menggunakan Lakban. ( Andu Nicolas ).

No comments:

Post a Comment