INDENPRES MEDIA ISTANA

Thursday, 15 March 2012

WASPADA TERHADAP MARK-UP NILAI UN.

Semarang. Praktek kotor dengan melakukan Mar-up nilai rapor atau Ujian Nasional (UN) ditengarai masih terjadi sampai sekarang. Perilaku koruptif itu dilakukan sebagai upaya untuk memenuhi target kelulusan. Secara khusus meminta pengawasan terhadap kepala sekolah diperketat. Hal itu dijelaskan oleh Rektor Undip Semarang, Prof Sudharto P Hadi dan dalam pelaksanaan Ujian Negara untuk SMA/sedejat, pada bulan April 2012 mendatang. Dijelaskan pula oleh sudharto bahwa, pengawasan nilai perlu dilakukan untuk bekal siswa menuju jenjang perguruan tinggi. Sebab, selama mark-up nilai banyak terjadi di Kabupaten dan kota di Jawa Tengah, demi memenuhi target kelulusan. Sudharto menjelaskan, pemantauan tersebut pun untuk persiapan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Jalur Undangan 2013. Sudharto juga mengatakan, syarat untuk mendaftar pada SBMPTN Jalur Undangan adalah dengan mengajukan nilai rapor dari nilai UN. Di Semarang salah satu kota besar pun termasuk daerah pantauan mark-up nilai, sebab di kota besar sering ada kejadian orang tua atau pihak sekolah melakukan apa saja untuk memenuhi target lulus UN. Sudharto mengharap pada tahun 2012 ini tidak ada lagi mark-up nilai, baik rapor maupun UN, khususnya di kota Semarang. Pimpinan sekolah harus sportif soal nilai siswa, sebab jika tidak akan merugikan siswa dan universitas tidak mampu secara akademik. Sementara itu Soemarmo selaku Walikota Semarang mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan kota Semarang dan juga mengevaluasi proses pembelajaran di Sekolah.Langkah itu sebagai upaya antisipasi terhadap masalah mark-up di tingkat sekolah. Lebih jauh Soemarmo menyampaikan, Pemkot Semarang menargetkan, pada tahun 2012 ini tingkat kelulusan menjadi 100 persen dari tahun lalu 99 persen. Untuk itu, pihak sekolah diminta untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas proses belajar mengajar.( Andu Nicolas ). s

No comments:

Post a Comment