INDENPRES MEDIA ISTANA

Friday, 30 March 2012

POLISI ANARKIS TERHADAP WARTAWAN MELIPUT PENOLAKAN KENAIKAN BBM.

Semarang. Ditengah demo kenaikan BBM oleh Mahasiswa, polisi bertindak anarkis terhadap wartawan. Polisi menghadang kameramen telivisi dan wartawan foto yang saat itu meliput demo penolakan kenaikan BBM dari gabungan dari GMNI dan PMII di depan Kantor Gubenuran Jawa Tenga,Jalan Pahlawan Semarang. Baru-baru ini. Awal kejadian, salah satu wartawan foto mendapat perlakuan kasar saat mengambil foto mahasiswa yang sedang ditangkap dan mendapat perlakuan kasar, dengan ditarik dan didorong Polisi. Polisi telah memukul, menjotos dan mentendang aktivis mahasiswa yang ditangkap. Akibat dari perlakuan polisi yang anarkis beberapa wartawan mengalami luka-luka. Wartawan juga mengalami memar di kaki. Bahkan salah satu wartawan mengalami pusing-pusing akibat dibenturkan ke dinding oleh polisi. Setelah itu, beberapa wartawan berusaha meredam perlakuan Polisi. Tapi justru, para wartawan mendapat perlajuan kasar dari Polisi. Dengan dihalang-halangi , didorong dan dijatuhkan. Sehingga beberapa wartawan mengalami cidera. Dalam aksi penolakan BBM tersebut. Polisi menangkap empat orang aktivis mahasiswa. Hingga pukul 18.00 WIB para aktivis mahasiswa bertahan di depan gedung Gubenuran Jawa Tengah Para aktivis mahasiswa sempat melakukan aksi dorong-dorongan dengan aparat kepolisian saat mahasiswa berusaha menemui direktur pertamina untuk menandatangani perjanjian. Para mahasiswa melakukan aksi teatrikal dengan membawa jerigen bertuliskan BBM yang direbutkan oleh rakyat kecil. Aksi ini bermakna, rakyat berebut BBM,karena BBM telah dikuasai oleh pemodal besar dan pemerintah justru berpihak pada pemodal besar. Beberapa mahasiswa sempat akan ditangkap oleh Polisi. Namun, para aktivis lain bersih kukuh menarik aktivis yang ditahan. Sempat juga terjadi tarik-menarik dan dorong-dorongan mahasiswa dengan aparat Polisi saat akan menahan mahasiswa. Sementara itu di tempat lain, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Institut Agama Islam Negeri ( IAIN ) Walisongo Semarang melakukan aksi menolak kenaikan BBM di Depo Pertamina Pengapon Semarang, baru-baru ini. Menurut koordinator lapangan M Syaifuddin, mengatakan aksi unjuk rasa ini dilakukan untuk meminta dukungan terkait penolakan kenaikan harga BBM. Meminta keinginan tanda tangan menolak kenaikan BBM pada Direktur Pertamina. Kemudian mereka juga menuntut agar SBY - Boediono turun, jika tetap menaikkan harga BBM. ( Andu Nicolas.)

No comments:

Post a Comment