INDENPRES MEDIA ISTANA

Wednesday 21 March 2012

ANAK MEROKOK MENINGKAT.

Jakarta. Komisi Nasional Perlindungan Anak ( Komnas PA) menerangkan dari tahun 2004 sampai Maret 2012 jumlah perokok di bawah usia 18 tahun atau anak-anak dan remaja mencapai 28 juta. Angka itu meningkat 38 persen dibandingkan sampai dengan akhir tahun 2011 Hal itu disampaikan oleh Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait. Dijelaskan pula bahwa, sejak tahun 2010 sampai tahun 2012 ada 12 balita yang diketahui menjadi perokok. Termasuk Ilham, bocah asal Sukabumi yang merokok sejak umur 4 tahun. qData periode tahun 2004 sampai 2011 sebanyak 21 juta. Data itu merupakan data yang dikumpulkan oleh Komnas PA dan Kementerian Kesehatan setiap tahun melakukan survey terhadap perokok dibawah usia 18 tahun. Sementara anak perokok di bawah usia 10 tahun lebih kurang 2 juta anak. Meningkatnya jumlah anak yang merokok itu sangat mengkhawatirkan, karena meningkatnya jumlah perokok anak sebagai perokok pemula merupakan sasaran dantujuan para produsen rokok. Arist juga mengatakan, sebenarnya UU Kesehatan No 36 tahun 2009 Pasal 113 yang membatasi produsen rokok berpromosi atau beriklan lewat media massa sudah bisa mengatur peredaran rokok. Namun regulasi itu kerap dilanggar karena tidak adanya sanksi yang jelas dalam regulasi tersebut. Menurut Arist, pada tahun 2004 perokok anak terjadi pada usia 7 tahun, pada tahun 2010 ada anak usia 11 bulan yang sudah menjadi perokok, bernama Aldi asal dari Palembang yang berhasil diterapi dan kini normal kembali. Dalam aturan UU Kesehatan itu produsen rokok tidak diperbolehkan beriklan di media televisi sebelum 21.00 WIB. Faktanya larangan ini kerap kali dilanggar.Selain itu promosi yang gencar produsen rokok melalui berbagai acara seperti acara keagamaan, pendidikan, dan olahraga telah berhasil menjaring perokok pemula khususnya pada anak-anak. Menurut Arist, pada tahun 2004 perokok anak terjadi pada usia 7 tahun, pada tahun 2010 ada anak usia 11 bulan yang sudah menjadi perokok, yakni Aldi asal Palembang yang berhasil diterapi dan kini normal kembali. ( Andu Nicolas )

No comments:

Post a Comment