INDENPRES MEDIA ISTANA

Thursday, 8 March 2012

PAKET MELEDAK DI STASIUN PONCOLSEMARANG

Semarang. Secara tiba-tiba Rabu (17/3) pagi hari pukul 03.15 Stasiun Poncol Semarang dikejutkan dengan suara ledakan keras di Jalur Kereta Api 3. Ledakan itu terjadi ketika sebuah paket diturunkan dengan keras dari gerbong terakhir KA yang tiba di Stasiun Poncol sekitar jam 03.00 pagi hari. Bersamaan dengan ledakan, muncul api yang dengan cepat membesar. Ledakan disertai kebakaran itu mengagetkan petugas dan para buruh angkut berupaya untuk memadamkan api. Api merambat ke paket-paket lain yang sudah dikeluarkan dari gerbong namun masih ditumpuk di samping gerbong. Paket yang ikut terbakar sebagian besar merupakan paket barang elektronik. Sebelum ledakan itu terjadi, dua buruh angkut yang bernama Agus Abdul Wahab dan Hadi Supribudi bergegas masuk ke gerbong paling belakang ketika KA barang masuk Stasiun Poncol, Agus dan Hadi bertugas membongkar muatan di gerbong KA barang yang bertolak dari Jakarta pada hari Selasa lalu (16/3). Agus dan Hadi buru-buru mengeluarkan paket di dalam gerbong. Beberapa di antaranya diturunkan dengan keras. Salah satunya adalah paket seberat 32 kilogram. Saat paket itu menyentuh lantai emplasemen, paket itu meledak dan terbakar. Namun, Agus dan Hadi terkejut ketika mendengar suara desis dari tumpukan paket. Selain itu, mereka juga mencium bau benda terbakar. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jateng , Kombes Bambang Rudi Prakteknyo menjelaskan, benda yang meledak itu merupakan empat buah suar atau hand flare, Suar adalah sejenis kembang api yang digunakan sebagai alat untuk mengirimkan sinyal darurat. Suar merupakan perlengkapan yang biasa dibawa dalam kegiatan di tengah laut maupun kegiatan di hutan ataupun gunung. Seseorang yang tersesat di tengah hutan misalnya, akan menyalakan suar sebagai sinyal minta tolong sekaligus untuk menunjukkan posisinya. Menurut informasi yang sempat dikumpulkan bahwa, paket itu dikirimkan melalui perusahaan ekspedisi PT Catur Mandiri Pratama. Seusai ledakan, Unit Olah TKP dan Identifikasi Polrestabes Semarang bersama tiem Gegana Sat Brimob Polda Jateng datang ke lokasi kejadian. Polisi menyita sejumlah selongsong hand flare dari lokasi kejadian. Kapolrestabes Semarang,Kombes Elan Subilan menambahkan, saat ini pihaknya kini sedang memeriksa sejumlah pegawai dan Direktur PT Catur Mandiri Pratama. Pemeriksaan itu untuk mengetahui identitas pengirim serta penerima paket tersebut. " Kami masih menyelidiki apakah proses pengiriman hand flare itu sesuai prosedur atau tidak ", katanya. Sementara itu Kepala Humas PT KA Daop IV Semarang Sapto Hartoyo menjelaskan bahwa, ekspeditor, PT Catur Pratama, telah menyalahi aturan yang ada pengangkutan barang. Pasalnya hand flare yang dikirim dari Jakarta ke Surabaya tersebut dikumpulkan dengan barang jenis lainnya, Padahal, hand flare mengandung bahan yang dapat memicu ledakan.( Andu Nicolas ).

No comments:

Post a Comment