Monday, 12 March 2012
SALATIGA RAWAN PENIMBUNAN BBM ILEGAL
Salatiga.
Polres Salatiga mengantisipasi yrtjadinya penimbunan bahan bakar minyak (BBM) menjelang kenaikan harga BBM. Langkah antisipasi dilakukan dengan metode pengawasan secara tertutup terhadap stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Salatiga dinilai sebagai daerah yang berpotensi terjadi penyimpangan distribusi BBM karena Salatiga merupakan daerah lintasan dari berbagai kota di Jawa Tengah.
Penimbunan BBM adalah upaya menyimpan BBM yang dibeli dengan harga lama dan dijual setelah harga BBM dinaikkan. Dengan, penimbunan akan mendapat keuntungan berlipat ganda.
Kapolres Salatiga, AKBP Asep Jaenal Ahmadi menjelaskan, dalam sepekan terakhir pihaknya sudah mememasang beberapa petugas untuk mengawasi secara diam-diam setiap SPBU.
Lebih jauh, Asep menerangkan, para petugas yang telah ditempatkan di SPBU, hendak mencurigai siapapundan "titen" kepada pengunjung SPBU, terlebih lagi mereka yang selalu membeli BBM dalam jumlah banyak dengan menggunakan jerigen,
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Salatiga, AKP Rudy Cahya Kurniawan menerangkan, selain SPBU, pihaknya pun telah menginventarisir daerah atau kawasan yang berpotensi rawan menjadi tempat penimbunan. Menurut keterangan Rudy ada puluhan dan saat ini sedang dalam pantauan.
Wakil Bupati Karanganyar Paryono, menganjurkan warga masyarakat menggunakan sepeda untuk mengahdapi kenaikan harga BBM. Menurut Paryono, selain tak perlu menggunakan BBM, bersepeda juga menyehatkan tubuh.
Sementara itu, Gubenur Jawa Tengah Bibit Waluyo menyatakan, menaikkan harga BBM merupakan jalan terbaik yang bisa diambil pemerintah. Menurut, jika harga BBM tidak dinaikkan, maka APBN akan difisit. Menurut Bibit, semuanya sudah diperhitungkan oleh pemerintah. Informasi yang diterima oleh Gubenur Jawa Tengah, tidak lebih dari Rp 2000 per liter. ( Andu Nicolas & Yance )
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment