Thursday, 22 March 2012
TERMINAL PULOGADUNG GELAP.
Jakarta.
Fasilitas publik di Jakarta masih ada saja yang gelap gulita pada saat malam hari. Seperti halnya di dalam Terminal Pulogadung Jakarta Timur. Puluhan penerangan jalan umum (PJU) dibiarkan rusak berlama-lama. Akibatnya, jika malam, terminal itu gelap gulita . Kondisi itu sangat memprihatinkan mengingat bisa mengundang kejahatan. Namun kini belum ada tanggapan. Kondisi gelap pada malam tentu saja meresahkan penumpang dan awak atas potensi kejahatan.
Setidaknya ada 20 titik penerangan PJU dari total sekitar 62 titik padam.Kondisi seperti ini sudah berlangsung sejak September 2011 lalu. Pihak pengelola terminal mengaku sudah mengajukan usulan perbaikan ke unit terkait.
Kepala Terminal Bus AKAP Pulogadung Muhammad Nur menjelaskan bahwa meskipun lama mengusulkan perbaikan PJU, hingga kini belum ada realisasinya.Dia berharap Sudin dari Perindustrian dan Energi Jakarta Timur,segera memperbaiki PJU yang rusak itu.
Menurutnya, ke-20 titik PJU yang padam itu tersebar di sejumlah titik terminal yang dibangun tahun 1976 dengan luas lahan sekitar3,5 hektare. Di antaranya, didaerah terminal antar kota, poolbus dan terminal antar provinsi. Kondisi terparah terdapat di dalam areal terminal dalam kota, tepatnya di jalur lintasan angkutan koperasi wahana kalpika (KWK).Menyusul kemudian, dibagian pool bus, atau tempat bus-bus AKAP yang baru datang dari daerah.
Sementara itu, Kepala Seksi Perindustrian Sudin Peresindustrian dan Energi Jakarta Timur Budiyatno menjelaskan, kerusakan pada PJU di areal Terminal Pulogadung disebabkan adanya komponen dan jaringannya yang rusak. Dan berjanji dalam sepekan akan dilakukan perbaikan.
Salah seorang warga sekitar terminal Pulogadung bernama Jumadi umur 35 tahun, mengaku khawatir saat masuk dalam terminal. Sebab sebagian PJU telah padam membuat lokasi gelap. Jika kondisi tersebut dibiarkan berlarut-larut,dikhawatirkan menjadi sarang penjahat yang beroperasi pada malam hari.Terlebih di dalam terminal saat ini masih banyak preman yang berkedok sebagai pengamen dengan cara orasi di bus kota atau angkot. ( Andu Nicolas ).
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment