Praktek pungli yang banyak dilakukan oknum petugas kepolisian di
Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara membuat pusing Kepala Polisi RI Jenderal
(Pol) timur Pradopo). Menurut Kapolri: “Praktek pungli ini dilakukan mulai dari
jalan tol hingga pelabuhan Tanjung Priok.”
Kapolri mengetahui bahwa persoalan pungli ini dari sebuah lembaga survei
yang mengungkapkan bahwa 46 persen pungli dilakukan polisi.
“Dua hari ini kita dipusingkan pungli di Jakarta, tertinggi 46 persen itu
dilakukan oleh polisi. Dimulai dari masuk tol dan keluar-masuk Tanjung Priok,”
ujar Jenderal (Pol) Timur Pradopo saat mengadakan pertemuan dengan sejumlah
pengusaha di Jakarta.
Menurutnya, akibat dari pungli ini Provinsi Jawa Barat berencana membuat
pelabuhan laut sendiri karena cemas dengan aktivitas pungli di pelabuhan
Tanjung Priok. Oleh karena itu Kapolri
berkomitmen akan menyikat habis praktek pungli yang dilakukan polisi baik di
pelabuhan Tanjung Priok, khususnya pelabuhan lain di seluruh Indonesia umumnya,
maupun jenis-jenis pungli di jalan raya ataupun di pelayanan kepolisian
lainnya.
Tak hanya itu, pungli yang dilakukan oknum pemerintah di
pelabuhan-pelabuhan juga perlu ditindak tegas. Namun yang terpenting, kata dia,
perbaiki bobrok yang dilakukan oleh oknum polisi terlebih dahulu. “Jadi, semua
harus ditertibkan dan diurus. Setelah polisi sudah menunjukkan teladan baik,
baru yang lain ditangkap. Kalau masalahnya polisi, ya kita urus polisinya dulu”
ungkap Kapolri.
Dunia usaha harus dilindungi dari praktek-praktek pungli dengan cara
sikat habis pungli, yang membebani ekonomi, dan menjadikan ekonomi berbiaya
tinggi, serta menghambat kegiatan ekspor impor di pelabuhan Tanjung Priok.
(Sugiarto)
No comments:
Post a Comment