INDENPRES MEDIA ISTANA

Monday, 26 March 2012

PASUKAN TOMCAT SERBU SEMARANG.

Semarang-Jateng. Serangan serangga tomcat (Paederus fuscipes tomcat) mulai menyerbu Kota Semarang. Satu keluarga yang terdiri atas empat orang di RT 06 RW 14, Perumahan Payungmas, Pudakpayung, Banyumanik Semarang Selatan, terserang gatal-gatal setelah dihajar tomcat. Sementara, kebanyakan warga belum mengetahui dengan baik mengenai tomcat, serangga berukuran panjang 0,5-1 sentimeter dan berwarna belang hitam oranye. Satu keluarga yang menjadi korban tomcat itu adalah keluarga R Sucipto umur 36 tahun, yang terdiri atas R Sucipto, isterinya, Mariani umur 30 tahun, dan kedua anaknya, Bagas Syabana umur 4 tahun dan Ardan Kaisar umur 9 tahun. Dikatakannya, keluarganya mulai merasakan dampak tomcat sejak sekitar sepuluh hari lalu. Mereka menggunakan salep dan bedak dari apotik untuk mencoba menyembuhkannya, tapi hingga saat ini belum sembuh total. Menurut Sucipto menerangkan bahwa yang pertama kena Bagas dan sempat demam. Terus sekeluarga juga kena. Yang paling parah dan paling banyak, Kaisar. Awalnya tidak tahu kenapa. Mariani menyatakan, selain rasa gatal dan panas pada kulit yang sangat mengganggu aktifitas sehari-hari, kedua anaknya yang masih duduk di TK dan SD kelas 3 merasa malu karena menjadi korban tomcat. Mereka tidak mau teman-teman sekolahnya tahu kalau mereka gatal-gatal gara-gara tomcat. Sucipto menceritakan, sekitar setahun lalu, Bagas pernah menderita hal serupa, tapi dirinya tidak tahu apa penyebabnya. Saat itu, lanjutnya, Bagas dibawa kedokter dan diberi resep salep. Binatangnya banyak disini ungkap Sucipto, tapi tidak tahu kalau itu bisa menyebabkan gatal-gatal. Dulu dokter mengatakan karena ulat. Informasi yang sempat dikumpulkan bahwa, sejak akhir pekan lalu, serangga tomcat juga ditemukan diwilayah Semarang Selatan, Sampangan ( Gajahmungkur) dan Bulu Lor Semarang Utara. Seorang warga di Kelurahan Mugassari menemukan sedikitnya empat ekor tomcat di kamar mandi. Sulistiyani umur 40 tahun, tetangga Sucipto mengatakan,informasi mengenai tomcat dan dampak yang ditimbulkannya masih sangat kurang. Menurutnya, informasi terkait perlu memberikan penyuluhan agar warga tidak panik dan tahu menular atau tidak. Tidak tahu menular atau tidak. Takutnya kalau menyebar ke mana-mana. Warga perlu tahu cara antisipasinya bagaimana, penanganannya seperti apa. Kalau ada binatangnya, disemprot atau diapakan. ( Andu Nicolas )

No comments:

Post a Comment