INDENPRES MEDIA ISTANA

Saturday 10 March 2012

HARGA BERAS IKUT NAIK

Semarang. Harga beras dan bahan pangan lainnya dipastikan bakal naik apabila harga bahan bakar minyak (BBM) naik. Penyesuaian harga beras itu merupakan ancang-ancang terkait rencana pemerintah menaikkan harga BBM. Nantinya setelah jelas berapa kenaikan harga BBM, akan ada perhitungan ulang mengenai ongkos produksi,biaya transportasi, dan lain sebagainya. Hal itu dijelaskan oleh satu pedagang beras, memperkirakan, kenaikan harga beras akan terjadi pada H-7 sebelum kanaikan harga bahan bakar minyak(BBM). Kenaikan harga beras itu antara Rp 200 hingga Rp 300 per kilogram, kata Soegiarto. Dijelaskan pula oleh Soegiarto pedagang beras di Pasar Dargo Semarang, harga beras C4 kualitas sedang harganya Rp 8,000, beras C4 biasa harganya Rp 7.000, C4 super harganya Rp 8,500 per kilogram. Kenaikan BBM ini, tidak hanya berimbas pada beras saja. Akan tetapi juga berdampak pada kenaikan harga bahan pokok lainnya. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jateng, Ihwan Sudrajat, mengatakan, kenaikan harga beras bisa memicu kenaikan harga bahan pokok lainnya. Pemerintah, kata Ihwan berharap kenaikan BBM tidak menyebabkan harga beras dan pokoknya mengalami kenaikan yang terlalu tinggi. Menurut Ihwan, harga bahan pokok diperkirakan mengalami kenaikan sebesar 10 persen akibat kenaikan BBM yang diperkirakan sebesar Rp 1.500 atau sekitar 35 persen. Harga cabe rawit merah di sejumlah pasar tradisional di kota Salatiga mencapai Rp 30.000 per kilogram atau naik Rp 16.000 dari harga sebelumnya. Kenaikan harga cabe yang mendadak, membuat para pedagang kebingungan. Sebab,pembeli tidak serta merta menerima kenaikan harga tersebut. Hal itu dikatakan oleh satu pedagang lombok bernama Suparmi umur 34 tahun, bahwa kenaikan harga cabe dipicu penurunan produksi di tingkat petani pada musim penghujan. Banyak petani cabe yang mengalami gagal panen akibat tingginya curah hujan selama beberapa bulan terakhir. Kondisi ini menyebabkan pasokan cabe berkurang sehingga harganya melambung tinggi. Agar pedagang tidak merugi lebih besar dan harga cabe rawit merah tetap terjangkau konsumen, para pedagang menjualnya dengan lebih dulu mencampur rawit hijau sehingga harganya bisa turun menjadi Rp 28.000 per kilogram. (Andu Nicolas ).

No comments:

Post a Comment