INDENPRES MEDIA ISTANA

Tuesday 10 April 2012

TRAFFICKING HANTUI KOTA SEMARANG POLISI MEMBLE.

Semarang- Jawa Tengah. Kejahatan yang dikenal dengan perdagangan manusia atau trafficking kembali marak menghantui Kota Semarang. Dan memakan korban seorang siswi Sekolah Luar Biasa (SLB) berinisial S umur 30 tahun, warga Jalan Purnasari Kelurahan Kemijen Kecamatan Semarang Timur, dipekerjakan di tempat prostitusi di Malaysia. Ayah korban bernama Sugiarto umur 49 tahun mendapat informasi, anak perempuan yang menderita keterbelakangan mental tersebut berada di Malaysia. Informasi tersebut dari seorang teman bernama Nyoto asal warga Genuksari Semarang. Dengan kejadian yang menimpa anaknya ayah korban bernama Sugiarto langsung melapor Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu ( SPKT ) Polrestabes Semarang Jalan Dr Soetomo Semarang. Bahkan saat itu, Sugiarto sempat diajak oleh Nyoto untuk mengambil uang di daerah Gubug, Kabupaten Grobogan Jawa Tengah. Namun, Sugiarto sendiri tidak mengetahui uang tersebut untuk keperluan apa. Nyoto sendiri tidak mau menjelaskan uang apa. Nyoto ngomong jika uang itu milik anak Sugiarto. Karena tidak dijelaskan terkait uang tersebut, Sugiarto tidak mau mengambilnya. Sehingga saat ditanya berapa nominalnya, Sugiarto mengaku tidak mengetahui. Dan sempat adu mulut. Sebab sebelumnya Nyoto mengaku yang menandatangani atau menyetujui S bekerja di Malaysia. Sebelum pergi dalam pertemuan di acara pernikahan di Banyubiru, Ambarawa, Jawa Tengah Sabtu lalu (7/4 ). Nyoto sempat berjanji akan mengusahakan agar S dipulangkan dari Malaysia. Keprihatinnya memuncak saat S berceritera, bahwa hanya diberi makan sehari sekali. Bahkan juga berceritera bila hampir setiap malam, S dipaksa memijit hingga lima orang laki-laki hidung belang. Setelah itu, S langsung disetubuhi. Dan juga S mengaku tidak diberi gajih. Menurut Sugiarto bahwa, pada hari Minggu lalu ( 8/4) sore pukul 17.14 WIB menerima telepon dari anaknya S. Di ujung telepon terdengar suara S, dan ngobrol kurang lebih 2 menit 24 detik. S bilang, di sana diperkerjakan di sebuah rumah makan. Sugiarto juga mendengar, S menangis minta dijemput pulang. Dan Sugiarto bingung tidak tahu harus berbuat bagaimana dan akhirnya melaporkan kasus ini di Mapolrestabes Semarang. ( Andu Nicolas ).

No comments:

Post a Comment