Thursday, 19 April 2012
SRI SULTAN HAMENGKU BUWONO X PENOBATAN SALAHI PAUGERAN.
Kulonprogo-Jogjakarta.
Setelah dinobatkan sebagai Paku Alam IX oleh Masyarakat Hukum Adat Sabang-Merauke dan Masyarakat Adikarto Kulonprogo Pondok Pesantren Al Quran Wates ( Pesawat ) Giripeni, Wates, baru-baru ini. Dalam kunjungannya Anglingkusumo ingin mempererat tali silaturahmi dengan pengasuh Pesawat , KH Suadi Hasan Thoulabi.
Anglingkusumo berharap publik memaklumi pengangkatan dirinya sebagai KGPAA Paku Alam IX yang mengangkatnya adalah rakyat. Harap dimaklumi, karena yang mengukuhkan adalah rakyat. Pengangkatan ini dadakan sebelumnya tak mempersiapkan. Bisa dibilang adalah mukjizat dari Allah, ini kehendak Allah.
Disinggung pengangkatan Anglingkusumo sebagai KGPAA Paku Alam IX ada kaitannya dengan RUUK DIJ, Anglingkusumo membantah hal tersebut. Dikatakannya, pengangkatan dirinya murni proses budaya dan murni keinginan masyarakat Hukum Adat Sabang-Merauke dan Masyarakat Adikarto. Ini murni proses budaya. Tak ada kaitannya dengan RUUK DIJ.
Anglingkusumo menambahkan, adanya penolakan dari pihak Puro Pakualaman terkait pengangkatan dirinya yang dinilai tidak sah, itu adalah sesuatu hal yang wajar. Sekali lagi ini hanya dadakan.
Di sela-sela kunjungannya, Anglingkusumo berharap, agar publik memaklumi bahwa pengangkatan dirinya sebagai KGPAA Paku Alam IX dilakukan oleh rakyat, Bukan atas dasar keinginan pribadinya belaka.
Hal ini diakui oleh KH Supadi, menurutnya kunjungan Anglingkusumo ke Pesawat merupakan silahturahmi biasa. Dalam silaturahmi, kedua belah pihak memberi masukan untuk kebaikan bersama. Hanya silaturahmi dan saling memberi masukan untuk kebaikan bersama.
Disinggung mengenai adanya anggapan dari beberapa pihak bahwa kunjungannya ini merupakan bagian dari menghimpun dukungannya. Anglingkusumo buru-buru menolaknya. Anglingkusumo mengaku kunjungan kali ini hanya untuk bersilaturahmi kepada Pengurus Pesawat. Ini hanya silaturahmi biasa, tak ada kaitannya dengan pengukuhan.
Sementara itu Ketua Masyarakat Hukum Adat Sabang-Merauke Angga Pratama mengatakan, pasca penobatkan sebagai Paku Alam IX di Pendopo Glagah Kecamatan Temon Kulonprogo, Minggu lalu (15/4), Anglingkusumo berencana akan bersilaturahmi ke ulama dan Kyai-Kyai di wilayah DIJ.
Hal tersebut dibenarkan oleh Perwakilan Masyarakat Adikarto, Supriyanto. Dikatakan oleh warga Tayuban Panjatan ini, silaturahmi kepada ulama dan kyai-kyai ini juga bertujuan untuk mengembalikan tradisi ulama dan kyai sebagai penasehat raja.
Terpisah, Raja Keraton Ngayogyokarto Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, prosesi pengukuhan Kanjeng Pangeran Haryo Anglingkusumo menjadi Adipati Paku Alam IX dianggap tidak sah. Sebab, tidak sesuai dengan paugeran ( aturan) yang sudah di internal Pakualam maupun Kraton.
Meski begitu, Sultan mengaku tidak akan mencampuri urusan internal di Kadipaten Pakualaman sudah memiliki aturan sendiri. ( Andu Nicolas ).
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment