INDENPRES MEDIA ISTANA

Monday, 9 April 2012

PRESTASI JEBLOK PENGHARGAAN GUBENUR JAWA TENGAH DIPROTES.

Semarang-Jawa Tengah. Keberhasilan Gubenur Jawa Tengah Bibit Waluyo dalam meraih beragam prestasi, khususnya dibidang pertanian itu diprostes keras oleh Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD Provinsi Jawa Tengah. Protes tersebut sangat pantas diberikan setelah FPKB membredel LKPj Gubenur Jawa Tengah akhir tahun 2011. Menurut anggauta Komisi D, banyak yang mencengangkan dari dokumen KLPJ. Diantaranya adalah soal gegap gempita penghargaan pertanian yang diperoleh Pemprov Jawa Tengah tidak sesuai dengan fakta-fakta di lapangan. Hal itu diungkapkan oleh Wakil Ketua Fraksi PKB Chamin Irfani. Dijelaskan pula oleh Chamin bahwa, dari kajian terhadap LKPj 2011, penghargaan yang diraih gubenur patut dipertanyakan. Karena tidak menemukan kepantasan, mengingat LKPj tersbut juga dibuat asal-asalan. Menurut Chamin bahwa pertumbuhan ekonomi makro melalui sektor pertanian ini jauh lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi sektor lainnya. Secara sektoral, dari tiga sektor utama ekonomi Jawa Tengah, pertumbuhan ekonomi yang relatif rendah terjadi pada sektor pertanian (1,3 % yoy) jauh lebih rendah dari target RKPD 2011 sebesar 6,48 %. Sementara sektor industri dan sektor Perdagangan Hotel Restoran (PHR) dapat tumbuh tinggi 7,5 %. Fakta masih rendahnya penurunan pertumbuhan ekonomi sektor pertanian tersebut menjadi penanda belum tercapainya Bali Ndeso Mbangun Ndeso. Chamin juga menjelaskan bahwa, pada tahun 2011, Pemprov mentargetkan pertumbuhan pertanian 6,8 %. Namun kenyataannya pada akhir 2011 hanya tercapai 1,3 %. Lebih serius lagi pertumbuhan sektor pertanian 2011 lebih kecil atau menurun dibanding pertumbuhan sektor pertanian Jawa Tengah Tahun 2010 yang tumbuh 2,5 %. Sangat disayangkan, karena tidak ada penjelasan apapun dalam dokumen LKPj 2011 yang mampu menjadi kerangka evaluasi kinerja kebijakan sektor pertanian. Kenyatannya ini, menurut Chamin menimbulkan keprihatinan tersendiri mengingat salah satu prioritas kebijakan 2011 Provinsi Jawa Tengah adalah meningkatan potensi ekonomi kerakyatan. Dengan pendekatan komoditas dan kawasan yang didukung oleh pembangunan pertanian dalam arti luas, perikanan dan kelautan, infrastruktur, energi, koperasi dan UMKM dan pariwisata. ( Andu Nicolas ).

No comments:

Post a Comment