Semarang- Jawa Tengah.
Belum berhasil dioptimalkan operasionalnya sejak dioperasikan 2009 lalu, kondisi Terminal Mangkang yang berada di perbatasan antara Kota Semarang dan Kabupaten Kendal saat ini aemakin tidak terawat bagus.
Selain Pemkot Semarang tidak memperhatikan keberlangsungan hidup para awak bus yang dipaksa harus mangkal di Terminal Mangkang kondisi insfrastruksi pun tidak diperhatikan. Hal itu dapat dilihat langsung oleh masyarakat ketika berada di terminal yang menempati lahan seluas sekitar 6,7 hektar itu. Dalam tiga hari terakhir ada 5 calon penumpang jatuh terpeleset akibat lantai basah dan digenangi tetesan air dari atap.
Selain masalah sepinya aktivitas di terminal, kondisi fisik bangunan tampak terus memburuk. Selain kaca di smoking area pecah, tembok berlumut, di beberapa sudut dicorat-coret oleh tangan jahil, atap bangunan yang menelan biaya sebesar Rp 46,5 miliar itu kropos dan terlihat beberapa mulai ambrol.
Penjaga loket atau agen bus di terminal, Sopyan umur 37 tahun mengatakan, kerap kali mengeringkan meja dan kursi akibat atap bocor. Sebelumnya, setidaknya ada puluhan keras tiket dari berbagai perusahan bus yang basah dan tidak bisa terpakai. Dapat dohitung bulan saja kalau atap dari tripleks. Terlebih tripleksnya sangat tipis. Sungguh tidak cocok dengan bentuk terminal tersebut.
Senada, Anjar umur 46 tahun, kru bus Adi Mulya jurusan Semarang-Tegal mengatakan, baru mengetahui apabila atap di terminal tipe A hanya dari tripleks yang kemudian di cat putih saja. Ada satu titik yang ambrol bersamaan dengan derasnya air hujan yang turun dan masuk ke dalam bangunan megah.
Anjar memprediksi, apabila hal ini tidak disikapi serius oleh pemkot Semarang, bahkan diabaikan, atap-atap di terminal ini hanya tinggal menunggu waktu saja untuk ambrol total. Terlebih, hujan yang turun di Kota Semarang mulai deras. Kondisi terminal yang sepi, bakal semakin sepi karena tidak sedap dipandang. Percuma saja megah tapi lantainya kebanjiran.
Salah satu Mahasiswi perguruan tinggi swasta di Semarang, Wardhan Dwi Ningrum umur 28 tahun mengatakan, sangat menyesalkan kondisi terminal Mangkang yang semakin tidak terawat . Pembangunan terminal tersebut seakan hanya asal jadi dan sekadar seremonial untuk mengucurkan dana karena tidak didukung infranstruktur yang megah pula.
Dikatakan pula Wardhan Dwi, coba ke terminal Mangkang Semarang ketika hujan deras. Di lantai 2m, pasti banyak air tergenang di lantai depan loket. ( Andu ).
No comments:
Post a Comment