Semarang- Jawa Tengah.
Tawarun antar kelompok pelajar, belakangan terjadi dan mewarnai media massa tanah air. Sejumlah pelajar tewas menjadi korbannya. Di Kota Semarang, tawuran pelajar yang beberapa kali terjadi, kini masih menjadi ancaman yang serius.
Penyebabnya terjadinya tawuran antar pelajar ini terkadang tidak jelas motifnya dan tidak masuk akal sehat. Aksi tawuran antar pelajar bisa dibilang mendadak meletus hanya gara-gara persoalan sepele entah itu sama lain atau ada faktor penyebab yang membuat mereka mendadak bertindak anarkis saling serang.
Hal itu disampaikan oleh Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Elan Subilan, di ruang kerjanya baru-baru ini. Dikatakan pula oleh Elan Subilan bahwa, maraknya aksi tawuran yang dilakukan kalangan pelajar ternyata harus ditanggapi lebih serius. Kelakuan para pelajar yang sudah diluar batas ini faktor ketidakadanya komunikasi orang tua, sekolah dan lingkungan masyarakat.
Tawuran merupakan bentuk agresi paling mencolok di sekolah. Mencolok dilihat dari pelaku masih anak sekolah, dan mencolok karena jatuhnya korban luka-luka maupun tewas, serta frekuensi kejadiannya.
Sementara itu Pemerintah Kota Semarang, sepertinya juga menaruh perhatian serius atas kenakalan remaja di sejumlah lembaga pendidikan di Semarang. Rabu lalu 9 26/9 sebanyak 92 kepala sekolah dari tingkat TK hingga SMA Negeri di Semarang diganti, dan diminta meminimalisir adanya kekerasan oleh siswa. ( Andu .
No comments:
Post a Comment