INDENPRES MEDIA ISTANA

Wednesday, 3 October 2012

Direktur LLAJ Tidak Rela Bila Petugas Jembatan Timbang Dihujat.

Semarang-Jawa Tengah.
        Direktur LLAJ ( Lalu Lintas dan Angkutan Jalan ) Dirjen Perhubungan Darat, Sugihardjo mengatakan, pihaknya tidak rela kalau selama ini petugas jembatan timbang dihujat oleh masyarakat. Selama ini ada anggapan petugas jembatan berkolusi dengan sopir angkutan sehingga kelebihan muatan dibiarkan begitu saja dan akibatnya jalan jadi rusak.
        Hanya saja pengelola jembatan timbang masih memiliki kendala untuk menerapkan aturan itu, misalnya tak punya alat berat dan gudang yang memadai.
         Sugihardjo juga menyatakan, sebenarnya pengukuran muatan bisa dilakukan secara mobile atau bergerak di tempat-tempat tertentu, misalnya dilokasi penggalian C,sehingga pengawasan sudah dilakukan sejak muatan diangkut ke kendaraan. Selama ini pengusaha angkutan juga diberi kemudahan. Misalnya mendapat diskon 40 % untuk pembayaran pajak tahunan kendaraan.
        Instansinya juga diminta KPK untuk mencabut Surat Edaran toleransi kelebihan muatan, karena dinilai menjadi sumber ketidakbenaran dalam manajemen angkutan barang. Untuk itu, menurut Sugihardjo, pihaknya merencanakan menerapkan zero pelanggaran muatan pada komuditas tertentu yang bernilai ekonomi tinggi, namun dikuasai hanya produsen terbatas, misalnya semen. Dan juga Sugihardjo menilai selama ini pengangkutan semen selalu melebihi kapasitas yang ditentukan. Maka pihaknya akan mengajak pihak-pihak terkait, seperti Bina Marga dan KPK turun ke lapangan untuk mencari solusi yang terbaik.
         Menurut Sugihardjo bahwa dengan manajemen angkutan yang baik, akan mendukung perekonomian daerah dan negara. ( Andu ).

No comments:

Post a Comment