INDENPRES MEDIA ISTANA

Wednesday 17 October 2012

Pembangunan Tol Bawen-Solo Dana Belum Ada.

Semarang-Jawa Tengah.
        Dana pembangunan Jalan Tbasaol Bawen-Solo sebesar Rp 1,9 triliun, belum jelas pencairannya. Padahal, dana tersebut sangat diperlukan untuk kelanjutan pembangunan jalan tol Bawen-Solo yang masuk dalam program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia ( MP3EI). Hal itu dikatakan oleh Wakil Presiden (Wapres) Boediono di Semarang, baru-baru ini.
         Sebelumnya, Gubenur Jawa Tengah Bibit Waluyo berniat menagih dana pembangunan jalan tol Bwen-Solo kepada Wapres Boediono. Menurut Bibit, dana tersebut mendesak untuk dicairkan. Saat in, pembangunan jalan tol Bawen-Solo terhenti karena terkedala pembebasan lahan yang belum selesai.
          Wapres Boediono menjelaskan, pihaknya sedang melakukan pembicaraan dengan berbagai pihak, khususnya Kementerian Keuangan tentang dana sebesar Rp 1,9 triliun tersebut.
          Sementara itu, pembangunan rel ganda atau double track dari Cirebon hingga Semarang dipastikan selesai pada Juni 2013 mendatang. Sehingga, double track dapat dioperasikan secara penuh pada masa angkutan Lebaran tahun 2013.
          Boediono mengatakan, proyek pembangunan double track bersama proyek perluasan Bandara Achmad Yani Semarang, Pelabuhan Tanjung Emas, dan Jalan Tol Semarang-Solo merupakan bagian dari MP3EI. Menurut Boediono, jika telah beroperasi, jalur ganda akan memacu pertumbuhan ekonomi masyarakat, khususnya di Jawa Tengah.
         Pihak PT KAI, kata Boediono, sejauh ini tidak menemui kendala yang berarti dalam proses pembangunan double track. Namun, ada beberapa hambatan, antara lain terkait pembebasan lahan sehingga pengerjaan proyek dikhawatirkan tidak sesuai waktu yang dijabwalkan. Pihak Kepolisian dan TNI diminta untuk membantu proses hambatan tersebut, sehingga proyek dapat selesai tepat waktu.
          Menurut Boediono, double track manfaatnya luar biasa bagi masyarakat karena dapat meningkatkan mobilitas manusia dan barang. Selain itu, juga dapat mengurangi kepadatan lalu-lintas di jalan raya, sehingga barang dan jasa akan lancar. Ini memacu pertumbuhan ekonomi masyarakat.
           Data Dirjen Perkeretaapian menyebutkan, panjang jalur kereta api Jakarta-Surabaya sekitar 727 kilometer dan 294 kilometer di antaranya telah berwujud double track yakni Jakarta-Cirebon, Brebes-Tegal, dan Tegal-Pekalongan. Sedangkan jalur sepanjang 153 kilometer yakni antara Cirebon-Brebes dan Pekalongan-Semarang saat ini dalam pengerjaan. Jalur tunggal juga masih membentang sepanjang 283 kilometer antara Semarang hingga Surabaya.
          Berdasarkan data Direktorat Jenderal ( Dirjen ) Perkeretaapian pencapaian pekerjaan fisik pembangunan double track lintas utara Jawa hingga 15 Oktober 2012, secara komulatif mencapai 38 persen. Hingga akhir tahun 2012, progress pembangunan ditargetkan mencapai 60 persen. Sedangkan 40 persen sisanya, akan dilaksanakan pada tahun 2013 mendatang. Dana yang dibutuhkan untuk pembangunan double track itu mencapai Rp 9,8 triliun. Dana dari APBN selama dua tahun ini digunakan untuk pembebasan lahan, pembangunan jembatan rel, dan membangun persinyalan. ( Andu )

No comments:

Post a Comment