Semarang- Jawa Tengah.
Partisipasi masyarakat pada Pilgub Jateng diprediksi menurun dibanding periode sebelumnya. Indikasinya, dari hasil survei masih banyak rakyat Jateng yang belum menentukan pilihan terhadap calon gubenur.
Angka tersebut lebih rendah ketimbang tingkat partisipasi masyarakat pada pilgub Jateng sebesar 60 persen. Ini menunjukkan rakyat bersikap apatis terhadap pilgub Jateng, sehingga dikhawatirkan tingkat partisipasinya rendah.
Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera ( FPKS ) DPRD Jawa Tengah, Arif Awaludin memprediksikan tingkat partisipasi rakyat Jawa Tengah yang datang ke tempat pemungutan suara ( TPS ) pada pilgub yang dijabwalkan pada tanggal 26 mei 2013 sebesar 50 persen dari jumlah total pemilih.
Sementara, Direktur Lembaga Pengkajian Survei Indonesia, M Yulianto mengatakan, lambatnya partai politik di Jawa Tengah dalam memunculkan sosok yang akan diusung dalam Pemilihan Gubenur Jawa Tengah 2013, memperberat upaya mendongkrak popularitas tokoh yang bersangkutan. Akibatnya masyarakat kurang antusias.
Sebelumnya, berdasarkan survei Lembaga Pengkajian Survei Indonesia ( LPSI ) Jawa Tengah pada 1 - 15 September 2012, jumlah swing voters ( pemilih mengambang ) Pilgub Jateng 2013 sebesar 45, 90 persen.
Sementara itu pengamat politik Universitas Diponegoro ( Undip ) Semarang M Yulianto juga mengatakan kandidat yang diusung harus melawan calon incumbent yang tentunya lebih memiliki " kekuatan ", fasilitas serta kesempatan bertemu masyarakat.
Menurut Yulianto, partai-partai di Jawa Tengah justru terkesan saling menunggu. Ini berdampak pula terhadap masyarakat yang kurang antusias karena faktor geopolitik dan psikopolitik. ( Andu ).
No comments:
Post a Comment