INDENPRES MEDIA ISTANA

Monday, 8 October 2012

Dukungan Ke KPK Menguat Berbagai Daerah.

Semarang- Jawa Tengah.
        Semarang, Solo, Purwokerto, hingga Yogya menjadi salah satu basis gerakan mendukung KPK. Karena gagal mencokok Novel, polisi menyodorkan surat penangkapan, Novel secara tiba-tiba dijerat kasus penembakan terhadap pencuri sarang burung walet saat bertugas di Polda Bengkulu. Padahal kasus tersebut terjadi pada tahun 2004 atau delapan tahun lalu.
       Di Semarang, belasan aktivis anti-korupsi menggelar ruwat sengkala di Jalan Pahlawan Semarang baru-baru ini. Aksi itu dilakukan untuk mendukung Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ) yang belakangan digempur oleh kepolisian. Aktivis peserta aksi berasal dari Komite Penyelidikan dan Pemberantasan Kolusi Korupsi dan Nepotisme ( KP2KKN ) Jawa Tengah, Aliansi Jurnalis Independen ( AJI ) Kota Semarang, Patiro Jateng, Perhimpunan Bantuan Hukum Indonesia ( PBHI ) Semarang, dan Perdikan Semarang.
        Dengan mengenakan kain putih menutupi dada dan diiringi musik gamelan dan penari jaran kepang menambah keriuhan aksi tersebut, pemimpin ritus melengkapi diri dengan dupa dan komat-kamit membaca jompa-jampi tepat di depan Mapolda Jateng. Mereka kemudian berjalan menuju ke pinggiran jalan melarung dua gambar topi polisi yang dibubuhi dupa sebagai simbol ruwat sengkala.
         Menurut Roni dari KP2KKN, ruwat ini merupakan simbol mengusir roh jahat di tubuh kepolisian agar tidak lagi mengganggu KPK.Sudah saatnya Presiden SBY keluar dan memberikan pernyataannya atas sengkarut. Pemberantasan korupsi harus tetap berlanjut, oleh karenanya Presiden harus mau menggunakan kekuasaannya untuk menyelamatkan KPK.
        Di Solo, aksi mendukung KPK juga digelar, memanfaatkan momen Car Free Day. Koordinator aksi, Daud Nugroho, mengatakan aksi digelar untuk menjaring dukungan masyarakat. Dukungan disampaikan dalam bentuk tanda tangan dan polling. Berdasarkan hasil polling, 137 wargamemberikan dukungan kepada KPK, sementara 4 orang memberikan kepada polisi.
          Sementara di Purwokerto, aksi dukungan bagi KPK digelar. Pendukung KPK menyasar patung polisi di belakang markas Satlantas Polres Banyumas di Purwokerto. Beberapa polisi sempat berupaya memindahkan dua patung polisi yang berdiri di tempat tersebut. Oleh karena dua patung polisi berat dan tertanam pada fondasi di tanah, mereka batal memindahkannya.
          Dengan penghormatan terhadap patung polisi, koordinator aksi Barid Hardiyanto berharap polisi sungguhan berhenti mengkriminalisasi setiap institusi yang berusaha membersihkan korupsi. Pihaknya sudah muak dengan pelemahan KPK. Setiap kali KPK berusaha mengungkap kasus korupsi di lembaga kepolsian, ada saja cara untuk mengkrimanalisasi KPK. ( Andu ).

No comments:

Post a Comment