INDENPRES MEDIA ISTANA

Monday 8 October 2012

Pelajar Dan Pemuda Mudah Jadi Sasaran Teroris.

Semarang- Jawa Tengah.
         Mensosialisasi dan menumbuhkan kembali nilai-nilai kebangsaan diharapkan bisa memberikan pencerahan serta menghindarkan pelajar dan pemuda dari pengaruh doktrin atau paham yang mengganggu ketahanan nasional. Hal ini diperlukan mengingat para terorisme yang berhasil ditangkap oleh aparat, sebagian berasal dari kalangan muda.
         Untuk menghindari adanya doktrin yang membahayakan keutuhan bangsa dan negara terutama bahaya terorisme, seluruh elemen masyarakat mempunyai kewajiban untuk ikut serta dalam melakukan pencegahan. Dengan demikian, konflik atau aksi-aksi yang sifatnya terorisme bisa dicegah dan ditanggulangi sejak dini.
         Hal itu diungkapkan oleh Kasubdit Penanganan Konflik dan Pemerintahan Ditjen Kesbangpol Kemendagri RI, La Ode Ahmad belum lama ini. Dikatakan juga, dengan alasan, dalih dan tujuan apapun, aksi terorisme merupakan bentuk kejahatan yang merugikan orang lain dan tidak dibenarkan oleh negara, agama, dan suku manapun.
        La Ode juga mengatakan, pemerintah tidak henti-hentinya ikut berusaha mencegah, menuntaskan dan menghilangkan terorisme dari muka bumi. Sebab Indonesia merupakan negara dengan pengaruh Islam terbesar di dunia sehingga sangat rentan dan patut mewaspadai adanya bahaya radikalisme serta terorisme.
       Sementara itu Ketua LSM Gema Jateng, Adi Siswanto menerangkan, aksi terorisme yang terjadi di wilayah Jawa Tengah menjadi sorotan dan pusat perhatian pemerintah. Bahkan Jawa Tengah menjadi barometer tingkat nasional khususnya dalam kaitannya soal terorisme.
          Menurut Adi Siswanto, ini merupakan tanggung jawab kita bersama dan bukan menjadi tanggung jawab TNI serta Polri semata. Karena kemampuan Polri terbatas, peran serta seluruh elemen masyarakat sangat diperlukan guna mengantisipasi dan mencegah adanya bahaya terorisme sejak dini. ( Andu ).

No comments:

Post a Comment