INDENPRES MEDIA ISTANA

Wednesday, 5 August 2020

Saat Jokowi Kecewa Lagi Aura Krisis Kementerian Belum Ada!

Jakarta, ( INDENPERS-MEDIA )-----Presiden Joko Widodo (Jokowi) lagi-lagi kembali kecewa dengan kinerja kementerian dan lembaga (K/L). Kekecewaan itu terutama terkait dengan penanganan pandemi Covid-19 yang dinilai masih lambat.

Apalagi, ada beberapa K/L yang bahkan belum memiliki Daftar Isiian Pelaksanaan Anggaran (DIPA). Tidak heran realisasi anggaran penanganan akibat Covid-19 masih rendah.

"Yang belum ada DIPA-nya saja masih gede banget, mungkin 40%-an belum ada DIPA. DIPA saja belum ada, gimana mau realisasi? Artinya apa? Di kementerian-kementerian, di lembaga ini aura krisisnya belum..., betul-betul belum, ya belum," ujarnya saat memberikan pengantar dalam rapat terbatas di Istana Negara, Jakarta, baru-baru ini.

Menurut kepala negara, semua K/L masih fokus pada kegiatan harian. Padahal saat ini harus fokus agar perekonomian di kuartal III bisa berada di zona positif. Oleh karena itu, dia berharap semua K/L kembali fokus meminimalisasi dampak Covid-19 ke perekonomian.


"Oleh sebab itu, saya minta ini, Pak Ketua (Ketua Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto), urusan ini didetailkan satu per satu dari menteri-menteri yang terkait. Sehingga manajemen krisis ini kelihatan lincah, cepat, troubleshooting, smart-shortcut, dan hasilnya betul-betul efektif, kita butuh kecepatan," kata dia.

Jokowi kemudian kembali menyeruakan kekecewaan terutama ke realisasi anggaran yang masih minim hingga saat ini. Bahkan dari anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang disiapkan sebesar Rp 695,2 triliun yang terealisasi belum sampai setengahnya.


Padahal, penyaluran anggaran itu adalah salah satu langkah menumbuhkan perekonomian di kuartal III sehingga Indonesia bisa terhindar dari jurang resesi.

"Saya melihat memang urusan realisasi anggaran ini memang masih sangat minim sekali. Sekali lagi, dari Rp 695 triliun stimulus untuk penanganan COVID-19, Rp 695 triliun, baru 20% yang terealisasi, Rp 141 triliun yang terealisasi, baru 20%, sekali lagi, masih kecil sekali, kecil sekali," katanya.
(RZ/WK )**

No comments:

Post a Comment