Jakarta, ( INDENPERS-MEDIA )-----Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akhirnya buka suara mengenai ancaman resesi yang saat ini sedang menyelimuti Indonesia. Ia menilai situasi ekonomi sedang sulit, bukan hanya dialami oleh Indonesia melainkan dunia. Karena itu, tidak perlu ada kecemasan yang berlebihan.
"Kalau ditanya ke saya, dapatkah Indonesia bisa bebas dari jerat resesi? Terus terang situasinya berat. Tapi bukan berarti tidak ada jalan untuk kuartal 3 dan 4 kita bisa lebih baik dibanding kuartal kemarin. Boleh saya katakan, pemerintah punya tugas yang sangat berat, make the impossible to possible," kata SBY, Sabtu (15/8).
Pertumbuhan ekonomi pada kuartal II lalu sebesar -5,32% bisa menjadi gambaran bagaimana langkah strategi dilakukan ke depannya. Yakni mengatur berbagai sektor dengan lebih rapi, mulai dari konsumsi, government spending, investasi dan lainnya. Apalagi, industri dan perdagangan yang selama ini menjadi penyumbang pertumbuhan penting harus drop.
"Kalau konsumsi rendah, mungkin karena pengangguran dimana-mana. Daya beli menurun tidak dapat penghasilan, akhirnya berat juga. Mau dikasih apapun pemerintah tidak mudah. Sekali lagi bisa dilajukan segala upaya untuk cegah kita dari resesi," sebut SBY.
Upaya memulihkan ekonomi bukan pekerjaan mudah. Perlu kebersamaan dari berbagai pihak untuk ikut serta. Tidak ketinggalan, pengaruh global juga bisa sangat berdampak pada ekonomi dalam negeri.
"Indonesia tergantung seberapa berat pukulan atau dampak dari krisis global terhadap negara kita. Kemudian, seberapa cekatan kita mencegah menurunnya perekonomian dalam negeri kita," jelasnya. ((RZ/ WK )***
No comments:
Post a Comment