Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato kunci dalam Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang digelar di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, baru-baru ini.
Dalam kesempatan itu, Jokowi kembali bicara soal krisis kesehatan dan krisis ekonomi yang dipicu oleh pandemi Covid-19.
"215 negara di dunia tengah menghadapi situasi ketidakpastian menghadapi krisis kesehatan yang juga sekaligus krisis ekonomi yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Tidak ada satu pun negara yang siap menghadapi krisis seperti ini," katanya.
Menurut Jokowi, pandemi Covid-19 telah berimbas kepada kontraksi berbagai negara. Pertumbuhan ekonomi Prancis -19%, India -18,9%, Inggris -17,9%, Uni Eropa -14,4%, Singapura -12,6%, Jerman -11,7%, Amerika Serikat -9,5%, dan Korea Selatan -2,59%.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga menyebut lembaga dunia seperti Dana Moneter Internasional (IMF) juga memprediksi perekonomian global akan menghadapi krisis keuangan terburuk sejak Depresi Besar 1930.
"Ini situasi yang sedang kita hadapi saat ini, persoalan nyata di depan mata yang tidak mudah, tapi sebagai bangsa pejuang, kita harus mengatasi persoalan kita sendiri, dengan cara kita sendiri, dengan kemampuan kita sendiri untuk mencapai tujuan nasional, bangsa kita, Indonesia," ujar Jokowi.
Kepala Negara juga optimistis, sejalan dengan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang mulai dilonggarkan, perekonomian Indonesia akan mulai bangkit di kuartal ketiga tahun ini. Mafhum, sepanjang kuartal II lalu, PDB nasional terkontraksi cukup dalam, yaitu -5,32% secara tahunan.
"Tapi kita tidak boleh menyerah, kita harus berupaya agar di kuartal III kita bangkit, kita bisa rebound sehingga tidak jatuh ke jurang resesi," kata Jokowi.
Oleh sebab itu, dengan jumlah penduduk 260 juta orang, menggenjot konsumsi domestik akan menjadi kunci Indonesia keluar dari jurang resesi.
"Jumlah penduduk 260 juta adalah kekuatan besar. Jumlah usia produktif kekuatan produktif negara kita, kita lihat apa saja yang menjadi kekuatan kita," ujar Jokowi.
Pada Rabu lalu, BPS mengumumkan angka pertumbuhan ekonomi Indonesia atau PDB kuartal II-2020. Seperti sudah prediksi banyak kalangan, ekonomi Indonesia di kuartal II-2020 terkontraksi, dan itu menjadi kenyataan.
BPS mencatat, ekonomi Indonesia triwulan II-2020 terhadap triwulan II-2019 terkontraksi pertumbuhan 5,32% (y-on-y), ekonomi Indonesia triwulan II-2020 terhadap triwulan sebelumnya terkontraksi pertumbuhan 4,19% (q-to-q), dan ekonomi Indonesia semester I-2020 terhadap semester I-2019 terkontraksi 1,26% (c-to-c). ( RZ/WK )***
No comments:
Post a Comment