Jakarta, ( INDENPERS-MEDIA )----Melihat jumlah kasus positif virus corona atau Covid-19 di Jakarta, Sekretariat Presiden (Setpres) mengimbau wartawan tidak sering datang meliput ke Istana Kepresidenan. Lebih baik, awak media meliput melalui live streaming dan tv pool yang telah disediakan Setpres
“Kami mengimbau, liputan lewat live streaming saja. Jadi jangan sering-sering ke Istana. Karena sudah dipastikan ada live streaming,” kata Deputi bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin dalam acara rapat Biro Pers Media Informasi (BPMI) Sekretariat Presiden bersama pemimpin redaksi secara virtual, belum lama ini.
Ditegaskan Bey, bukannya ingin menghalangi wartawan dalam menjalankan pekerjaannya sehari-hari, tetapi pihaknya inging mengurangi penularan virus corona. “Bukan menghalangi pertemuan, tapi mengurangi penularan. Kementerian juga telah diimbau untuk melakukan wawancara secara virtual untuk mengurangi penularan,” ujar Bey Machmudin.
Begitu juga untuk peliputan rangkaian kegiatan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Kemerdekaan RI, Bey mengharapkan tidak ada wartawan yang datang ke Istana Kepresidenan. “Kami berharap wartawan tidak perlu hadir, cukup meliput dari rumah atau dari kantor melalui live streaming. Kami juga harus melakukan protokol kesehatan yang ketat, termasuk melakukan TV Pool,” ujar Bey Machmudin.
Untuk peserta upacara HUT Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus nanti, pejabat yang hadir hanya 14 orang. Terdiri dari Presiden dan Ibu Negara, Wakil Presiden dan isteri, Ketua MPR, Ketua DPR, Ketua DPD, Ketua MA, Ketua MK, Ketua BPK, Ketua Komisi Yudisial, Menteri Agama, Panglima TNI dan Kapolri.
Sedangkan untuk peserta upacaranya hanya 20 orang saja, masing-masing lima orang perwakilan dari TNI AU, AL, AD dan Kepolisian serta Paskibraka hanya tiga orang di upacara pagi dan sore hari.
Kendati demikian, kegiatan upacara peringatan HUT ke-75 Kemerdekaan RI akan diikuti duta besar negara-negara sahabat dan Kedutaan Besar RI di negara lain secara virtual. Tercatat ada sebanyak 17.845 yang akan menghadirinya.
“Ditambah para pejabat negara di seluruh daerah di Indonesia sebanyak 3.900 orang juga akan hadir secara virtual, dan akan ditayangkan khusus mantan presiden dan wakil presiden. Kami juga undang pemimpin redaksi media, jadi harus berpakaian rapi, lebih baik pakai baju nasional karena akan disorot dan dilihat oleh Presiden nantinya,” terang Bey. ( RZ/ WK )***
No comments:
Post a Comment