Jakarta, ( INDENPERS-MEDIA )---Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat (AS) mengirim agen dan analis khusus ke Kenosha, Wisconsin. Ini untuk meredakan demo 'mematikan' yang telah terjadi di kota itu sejak tragedi penembakan Minggu (23/8/2020).
Sebelumnya demo karena penembakan yang dilakukan polisi pada seorang pria bernama Jacob Blake (29) telah membuat warga yang marah turun ke jalan. Kerusuhan dan pembakaran terjadi dalam demo yang dilakukan, di mana dua orang dikabarkan tewas pada Selasa (25/8/2020).
"Bekerja sama dengan Gubernur dan penegak hukum negara bagian dan lokal, Departemen Kehakiman mengerahkan aset federal, termasuk dari FBI dan US Marshals, untuk membantu dalam menanggapi kerusuhan dan kekacauan," tulis Juru bicara Departemen Kehakiman AS, Kerri Kupec dalam sebuah pernyataan di Twitter, baru-baru ini.
Pernyataan itu juga sebagai tanggapan atas postingan dari Presiden Donald Trump sebelumnya. Mantan pengusaha yang kini tengah berlaga dalam Pemilu AS itu, mengatakan akan mengirim Garda Nasional lagi ke lokasi kerusuhan.
"Kami tidak akan mendukung penjarahan, pembakaran, kekerasan, dan pelanggaran hukum di jalan-jalan Amerika. Tim saya baru saja menelepon Gubernur (Tony) Evers yang setuju untuk menerima bantuan federal (Portland harus melakukan hal yang sama!)" cuit Trump.
"Hari ini, saya akan mengirim penegak hukum federal dan Garda Nasional ke Kenosha, WI (Wisconsin) untuk memulihkan hukum dan peraturan!"
We will NOT stand for looting, arson, violence, and lawlessness on American streets. My team just got off the phone with Governor Evers who agreed to accept federal assistance (Portland should do the same!)...
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) August 26, 2020
Sementara itu, Gubernur Wisconsin Tony Evers mengaku sudah menerjunkan 500 pasukan semi militer Garda Nasional. Ini merupakan penambahan jumlah pasukan untuk kedua kalinya, dari sebelumnya 100 menjadi 250 pasukan.
Ia mengatakan Garda Nasional akan mendukung penegakan hukum lokal di Kenosha. Hal ini berbeda dari pernyataannya Senin, di mana pasukan disiagakan hanya untuk melindungi aset dan bangunan kota itu.
"Tragedi ini tidak masuk akal terjadi lagi," tegas Evers mengomentari penembakan baru yang terjadi. "Mohon lakukan (protes) dengan damai dan aman."
Kenosha sendiri memberlakukan jam malam mulai pukul 20.00 hingga 7.00 pagi.
Demo dan kerusuhan juga menyebar di sejumlah kota di negara bagian lain termasuk New York, Los Angeles dan San Diego. Menurut pemadam kebakaran setempat, ada 37 kebakaran dan sejumlah laporan luka tembak mengancam jiwa di sejumlah wilayah titik demo. ( RZ/WK )***
No comments:
Post a Comment