INDENPRES MEDIA ISTANA

Sunday 9 August 2020

Usai Pidato Ekonomi Jokowi, Prabowo Jadi Ketum Gerindra Lagi

Jakarta, ( INDENPERS-MEDIA )----Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto resmi menjadi Ketua Umum sekaligus Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra untuk periode 2020-2025 berdasarkan keputusan yang diambil dalam Kongres Luar Biasa (KLB) di Hambalang, Jawa Barat baru-baru ini.

"Dengan mengucap alhamdulillah maka kekosongan partai hanya berlangsung dua menit dan pimpinan kita akan mengetuk palu berarti kita telah memiliki ketua umum dan ketua dewan pembina. Bismillah," kata Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani selaku pimpinan sidang KLB Gerindra sambil mengetok palu, baru-baru ini.

Muzani kemudian mengucapkan selamat kepada Prabowo yang telah terpilih untuk kembali memimpin Gerindra lima tahun mendatang.

Sejak Partai Gerindra berdiri pada 2008, Prabowo Subianto telah ditunjuk menjadi ketua umum beberapa kali. Selama itu pula Gerindra menjadi salah satu partai yang diperhitungkan dalam politik Indonesia.

Jabatan Ketua Umum Partai Gerindra sebenarnya pernah dipercayakan Prabowo kepada Suhardi selama kurang lebih 6 tahun. Hanya saja, jabatan itu kembali ke Prabowo setelah Suhardi meninggal dunia pada 2014.

Bersama Gerindra, Prabowo tiga kali mengikuti pilpres. Pada 2009, ia maju sebagai cawapres bersama Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Kemudian pada 2014 dan 2019, ia maju sebagai capres, namun selalu kalah menghadapi Joko Widodo dalam perebutan kursi RI 1.


Jokowi pidato

Dalam Kongres Luar Biasa (KLB) di Hambalang, ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga menyampaikan pidatonya. Hanya saja pidato Jokowi tak berkaitan dengan politik dan kehadiran Gerindra, pun soal kinerja Prabowo dalam kabinet saat ini. Jokowi lebih menekankan pentingnya kepedulian dalam protokol kesehatan dan bagaimana optimisme menggenjot pertumbuhan ekonomi.

Jokowi menyampaikan optimismenya bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan bangkit di kuartal ketiga tahun ini menyusul kontraksi PDB yang dicatatkan pada kuartal II-2020.

Kepala Negara mengakui, pandemi Covid-19 telah memporakporandakan ekonomi di hampir semua negara, termasuk Indonesia, akibat kebijakan pembatasan sosial untuk mencegah penularan virus Corona tipe baru.

Krisis yang bermula dari kesehatan ini, tutur Jokowi, turut menjalar ke krisis perekonomian yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi terkontraksi cukup dalam.

Seperti pertumbuhan ekonomi Prancis minus 19%, India minus 18,9%, Inggris minus 17,9%, Uni Eropa terkontraksi 14,4%, Singapura minus 12,6%, Jerman negatif 11,7%, begitu pula dengan Amerika Serikat minus 9,5%, Korea Selatan minus 2,59%.

"215 negara di dunia tengah menghadapi situasi ketidakpastian menghadapi krisis kesehatan yang juga sekaligus krisis ekonomi yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Tidak ada satu pun negara yang siap menghadapi krisis seperti ini," kata Presiden Jokowi. ( RZ/WK )***


No comments:

Post a Comment