INDENPRES MEDIA ISTANA

Sunday 16 August 2020

Panas Laut China Selatan & Perang Dunia III, Ini Kata SBY.


Jakarta, ( INDENPERS-MEDIA )----Panasnya situasi global yang terjadi saat ini, yakni antara Amerika Serikat dan China menimbulkan spekulasi bakal adanya perang dunia ketiga. Namun, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menilai kecil kemungkinan bahwa perang dunia tersebut muncul.

"Memang ada flash point, sejumlah tempat yang kalau ada sesuatu, bisa aja mendorong terjadinya Perang Dunia Ketiga. Misal situasi di Timur Tengah, itu flash point yang tidak pernah stabil. Belakangan Laut Tiongkok Selatan itu juga flash point, tapi dugaan saya geopolitik sepanas apapun, tidak semudah itu lantas menjadi peperangan dunia,"kata SBY, baru-baru ini.

"Baik Amerika Serikat dan Tiongkok tau lah, tidak mungkin dia gitu aja, lantas bareng-bareng lancarkan peperangan besar di dunia, apalagi keadaan pandemi sekarang."


Menurutnya, ketika dunia sedang 'kesakitan' seperti saat ini, maka yang dibutuhkan adalah memanfaatkan sumber daya yang ada, termasuk dana untuk penanganan pandemi Covid-19. Sehingga, langkah sejumlah negara dalam menguatkan alat utama sistem senjata (alutsista), termasuk diantaranya Indonesia seharusnya bisa dulu ditahan.

"Saya memulai kekuatan militer, modernisasi besar-besaran karena uangnya ada, ekonomi kita tumbuh baik. Sehingga sudah sekian lama kita tidak menambah alutsista, kita tambah. Nah kalau sekarang harusnya cegah dulu, tunda dulu, tidak bagus. Musuhnya bukan militer, musuhnya Covid. Semua uang harus diarahkan kesana," sebut SBY.

Kondisi makin tidak menentu karena sumber daya uang yang dimiliki pun tidak banyak. Sehingga, tidak elok jika harus diarahkan kepada sektor selain penanganan Covid-19 saat ini.

"Padahal uang kita ngga melimpah ruah, ada batasnya fiskal kita, apalagi ditambah hutang, pasti tidak bagus. Keadaan seperti ini, uang yang pas-pasan ini ditambah hutang harus diarahkan beli alutsista baru, memenuhi kebutuhan, bukan hanya pertahanan, tapi sektor manapun, ngalah dulu lah," ujarnya.

"Nanti kalau sudah pulih kembali, ekonomi pulih kembali, silakan dilanjutkan, baik pertahanan, pendidikan, infrastruktur apapun bisa dilanjutkan kembali." ( RZ/WK )




No comments:

Post a Comment