Peserta upacara dibatasi hanya 100 orang, terdiri darj perwakilan ASN Pemkot Semarang, TNI, Polri, dan Pelajar.
Upacara bendera memperingati kemerdekaan Indonesia ini juga disiarkan secara live streaming melalui youtube Pemerintah Kota Semarang.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, peringatan HUT ke 75 RI tidak bisa semeriah seperti tahun-tahun sebelumnya.
Namun, dia menekankan hal terpenting pada momen hari kemerdekaan yakni menghargai dan menghormati jasa-jasa para pahlawan yang telah merebut kemerdekaan sehingga saat ini semua warga dapat lebih nyaman dan sejahtera.
Tak disangka, kebebasan kemerdekaan ini ternyata terganggu adanya pandemi Covid-19. Virus ini telah memberikan dampak negatif mulai dari sektor pendidikan, sosial kemasyarakatan, kesehatan, fan ekonomi.
Menurut Hendi, apa yang dirasakan saat ini belum sebanding dengan perjuangan yang dilakukan oleh para pahlawan saat merebut kemerdekaan.
Para pendahulu pun tidak menyerah dengan kondisi pada saat itu. Maka, momen kemerdekaan kali ini menjadi senmangat untuk mengusir penjajah Covid-19 yang saat ini masih dirasakan.
"Ada sebuah semangat kalau dulu mereka (pahlawan) mengambil kemerdekaan dengan berdarah-darah dengan tenaga, pikiran, dan nyawa. Hari ini kita tidak boleh takut justru harus kompak termasuk implementasi untuk menerapkan SOP kesehatan," ucap Hendi, sapaan akrabnya, usai upacara bendera.
Hendi menuturkan, Covid-19 ini telah berdampak pada sejumlah sektor. Bahkan, pembangunan infrastruktur pun tidak berjalan. Hal ini tentu menjadi pekerjaan Pemerintah Kota Semarang untuk kembali membangkitkan kondisi.
"Meski ada satu dua yang berjalan, tapi yang kami rencanakan banyak yang dihapus. Tahun depan kami akan lanjutkan. Misalnya, jembatan kaca atau infrastuktur yang menunjang pariwisata," paparnya.
Pihaknya akan menganggarkan untuk mengembalikan kekuatan ekonomi. Satu diantaranya memberikan stimulan kepada para pelaku UMKM agar dapat bertahan hidup di masa pandemi Covid-19. ( RZ/WK )***
No comments:
Post a Comment