INDENPRES MEDIA ISTANA

Tuesday, 4 August 2020

Erdogan & Jokowi 'Bersatu' Lawan Corona, Ini Jutsunya


Jakarta, ( INDENPERS-MEDIA )---Indonesia dan Turki akan menjalin kerja sama dalam melawan wabah virus corona. Hal ini diketahui dari sambungan telepon antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, baru-baru ini.

Selain memberi ucapan selamat selamat Iduladha, Jokowi menyambut baik adanya peningkatan kerja sama antara kedua negara, termasuk "kejutan" kerja sama melalui vaksin Covid-19 dalam sambungan telepon tersebut.

"Saya memahami, Turki berada dalam tahap lanjut untuk pengembangan vaksin. Saya senang mendengar kedua Menteri Riset dan Teknologi kita telah membahas kemungkinan kerja sama dalam hal ini," ucap Jokowi, sebagaimana dikutip dari situs Sekretariat Kabinet RI baru-baru ini.

Selain itu, Jokowi juga berharap jika nantinya dalam kunjungan Erdogan ke Indonesia, berbagai kerja sama konkret bilateral yang tengah dibahas para menteri dari kedua negara dapat terealisasi.

"Saya harap dalam kunjungan Yang Mulia ke Indonesia, kita dapat meluncurkan proyek-proyek konkret tersebut," tutupnya.

Sebelumnya, Menteri Riset dan Teknologi RI, Bambang Brodjonegoro sudah terlebih dahulu melakukan kunjungan virtual dengan Menteri Teknologi dan Industri Turki, Mustafa Varank.

Dalam kunjungan virtual resmi yang diprakarsai KBRI Ankara, Bambang didampingi oleh Duta Besar RI untuk Turki, pejabat di lingkungan Kemenristek dan Kemlu, Kepala BPPT, Kepala LAPAN, Ketua Lembaga Eijkman, serta pimpinan industri berbasis teknologi antara lain PT. Bio Farma, PT. DI dan PT. RAI.

Sementara Varank didampingi oleh sejumlah pejabat terkait, kepala seluruh Lembaga riset terkait di Turki, serta CEO dari sejumlah industri berbasis teknologi tinggi.

Selama kunjungan resmi secara daring tersebut, keduanya membahas perkembangan teknologi serta peluang kerja sama di bidang pengembangan vaksin serta obat Covid-19, industri pesawat terbang komersial (N-219 dan R-80), satelit dan peluncuran satelit (roket) serta pengembangan teknologi pesawat tanpa awak (drone).

"Dari presentasi-presentasi yang disampaikan kedua delegasi, semakin jelas bahwa peluang konkrit kerja sama teknologi di berbagai bidang di antara Indonesia dan Turki sangat menjanjikan. Kita harus segera menindaklanjuti", ujar Menteri Varank, dikutip dari situs Kementerian Luar Negeri.

Mendengar hal tersebut, Bambang mengatakan Indonesia sangat terbuka dengan kerja sama di beberapa bidang yang sudah dibahas sebelumnya.

"Kita setuju membahas memorandum kesepakatan di masing-masing bidang sesegera mungkin dan juga menandatangani sebuah Perjanjian Payung diantara kedua Menteri yang akan menjadi payung bagi kerja sama-kerja sama tersebut," papar Bambang.

Berdasarkan informasi WHO, Turki adalah satu dari empat negara di dunia yang sudah mencapai kemajuan paling banyak dalam pengembangan vaksin di dunia. Sementara itu, PT. Bio Farma adalah salah satu industri vaksin paling besar di dunia Islam.

Di bidang industri pesawat terbang komersial, Indonesia memiliki pengalaman panjang. Saat ini terdapat 3 proyek pengembangan pesawat terbang yang sedang dilakukan Indonesia yaitu N-219 dan N-245 oleh PT. Dirgantara Indonesia serta R-80 oleh PT. RAI. (RZ/WK )***

No comments:

Post a Comment