Sunday, 16 August 2015
Teroris Ingin Ledakkan Kantor Polisi Pada Saat HUT RI.
Solo, Polisi akhirnya memberikan keterangan setelah melakukan penangkapan tiga diduga teroris dan melakukan penggeledahan di sejumlah tempat di Solo hingga Karanganyar, Rabu sampai Kamis lalu (12 sampai 13 Agustus ).
Dalam penangkapan ini, ternyata kelompok telah berhasil mengembangkan peledak jenis baru yang belum pernah digunakan oleh kelompok teroris lain.
Hal itu diungkapkan oleh Direktur Intelijen ( Dir Intel ) Densus 88 Anti Teror, Kombes Pol Ibnu Suhendra. Dan juga menuturkan, tim Densus 88 anti teror Mabes Polri menemukan peledak jenis baru setelah menangkap terduga anggauta teroris. Dalam pengembangan yang dilakukan, Tim Densus menyita sejumlah bahan peledak serta rangkaian elektronik yang rencananya digunakan untuk merakit bom.
Barang yang digunakan adalah, urea, asam nitrat, serbuk alumunium, tanda suar, lampu hias, korek api yang sudah diambil fokher, saklar, potasium nitrat, serbuk arang, hingga tutorial perakitan bom.
Disinggung pembuatan bom jenis baru tersebut, Dir Intel mengaku, kelompok teroris sebelumnya kebanyakan menggunakan campuran potasium nitrat, belerang dan arang. Untuk kelompok ini lebih banyak menggunakan campuran kalsium karbonat untuk menggantikan bahan arang yang bisa digunakan.
Bahan-bahan ini menguatkan, bahwa mereka benar-benar merakit bom. Daya ledak yang dihasilkan jauh lebih dahsyat dibanding bom-bom sebelumnya.
Dan juga dikatakan oleh Dir Intel bahwa kelompok ini tergolong sangat berbahaya, karena mereka telah mengembangkan peledak jenis baru untuk meledakkan sejumlah kawasan di Solo saat tanggal 17 Agustus 2015 mendatang bertepatan dengan HUT Republik Indonsia
Sementara itu, Kapolda Jateng Irjen Noer Ali mengatakan, selain rakitan elektronik maupun bahan kimia pembuat bom, pihaknya juga menyita sejumlah sarana yang digunakan untuk memperlancar aksi mereka. Di antaranya, dua sepeda motor, bendera hitam ISIS, kaus dengan sablon khusus dengan bertuliskan " siap terbunuh atau menang " dan masih banyak yang lain.
Ketiga anggauta teroris yang tertangkap adalah Sugianto (35 ), Yuskarman ( 30 ) serta Ibadurahaman (19 ). Kapolda menuturkan untuk Ibadurahman atau biasanya dipanggil Ibad merupakan anggauta teroris jaringan Badri yang sering merekrut anak-anak untuk merakit bom. Badri sudah ditangkap sejak tahun 2012.
Ibad, kata Kapolda, merupakan otak pelaku pembuatan bom.Untuk dua rekan Ibad yang lain dan telah berhasil diamankan, yakni Giyanto dan Yuskarman merupakan rekan Badri yang menjadi mentor atau pelatih perakitan bom.
Jadi, kelompok ini sangat terorganisir, dan setiap orang punya tugasnya masing-masing.Ibad sebagai perakit bom, Yuskarman sebagai pemasok bahan baku,sedangkan Sugiyanto sebagai tim survei dan pengintaian.
Kapolda juga menambahkan para tersangka juga telah melakukan pengintaian terkait lokasi peledakan seperti di Polsek Pasar Kliwon. Mereka telah memetakan secara detail lokasi sekaligus petugas yang berjaga di sana.
Lokasi sasaran juga telah ditentukan adalah Polsek Pasar Kliwon, dan sejumlah tempat ibadah serta anggauta polisi yang bertugas.*****
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment