Friday, 28 August 2015
Dana Kampanye Sebesar Rp 16 Miliar, Dari Mana Dapatnya ?
Semarang, Komisi Pemilihan Umum ( KPU ) Kota Semarang telah membatasi dana kampanye pemilihan walikota ( Pilwalkot ) sebesar Rp 16,6 miliar. Jumlah tersebut masih sedikit dibanding Kota Solo yang mencapai Rp 100 miliar lebih. Lalu, darimana para calon pemimpin Kota Semarang itu mendapatkan uang tersebut segede itu ?
Jumlah sebesar Rp 16 miliar tersebut sudah termasuk pembuatan bahan kampanye sebesar Rp 9 miliar. Kesepakatan besaran dana kampanye itu sudah meliputi enam komponen adalah untuk rapat umum, pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka dan dialog, pembuatan bahan kampanye, jasa manajemen dan konsultasi, dan kampanye dalam bentuk lainnya seperti jalan sehat, bazar, dan lainnya.
Sebelum ditetapkaan batasan dana kampanye tersebut, sudah dilakukan rapat antara KPU Semarang dan seluruh pasangan calon. Ketua KPU Kota Semarang, Henry Wahyono mengatakan, dalam rapat tersebut ada pasangan yang mengusulkan puluhan miliar dan ada yang dibawah Rp 16 miliar. Dan akhirnya disepakati sebesar Rp 16 miliar.
Menurut, bila dari KPU total dana kampanye itu Rp 5 miliar. Dana untuk iklan di media massa, cetak dan elektronilk.
Pasangan Soemarmo Hadi S- Zuber Safawi yang diusung PKB dan PKS menegaskan angka Rp 16 miliar itu terlalu banyak untuk dana kampanye. Mantan Wali Kota Semarang itu juga mengaku tidak memiliki tabungan sebesar itu, sehingga nantinya dana berasal dari iuran.
Sementara Zuber Safawi juga mengandalkan partisipasi dari kader dan relawan, apakah ada. Tapi untuk itu dari kita sendiri. Kalau dari tabungan tidak ada segitu, bisa dilihat laporan harta kekayaan.
Sedangkan pasangan Sigit Ibnugroho - Agus Sutyoso yang diusung Gerindra, PAN, dan Partai Golkar menilai dana kampanye yang akan dikeluarkan pihaknya tidak akan sampai Rp 16 miliar. Namun Sigit yang seorang pengusaha itu tidak menyoalkan soal besarannya karena sudah mempersiapkan dengan tabungan.
Pasangan calon Hendrar Prihadi- Hevearita Gunaryanti Rahayu yang diusung PDI Perjuangan, Demokrat, dan Nasdem mengatakan, dari pengalaman Pilgub dan Pileg, pihaknya bisa menyiasati besaran dana kampanye yang akan dikeluarkan sehingga bisa menyesuaikan dengan aturan.
Menurutnya, dana kampanye nantinya selain dari pribadi, ada juga dari gotong-royong atau saweran. Ada iuran dari fraksi. Dikatakan pula oleh Hendi bahwa, tidak haya fraksi kota Semarang, tapi juga yang ada di DPRD Jawa Tengah dan DPR RI, terutama teman-teman yang selama ini loyal membantu. Saweran, gotong-royong.
Masalah besar kecil itu relatif, kalau proses pemerataan, akan mengikuti regulasi tersebut, Harus ada penyesuaian dari program kerja yang sudah dirancang oleh tim sukses. Insya Allah pengalaman saat Pilgub, Pilpres dan Pileg bisa siasati angka.
Tiga pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Semarang tentu sudah mempersiapkan dana kampanye meski tidak sampai sebesar itu. Mereka juga berharap tidak sampai sebesar tersebut.****
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment