INDENPRES MEDIA ISTANA

Friday, 28 August 2015

Penolakan Melemah, PLTU Batang Dibangun.

Batang, Jawa Tengah, Setelah lama memicu oro dan kontra, rencana pembangunan Pembangkit Listrik Uap ( PLTU ) di Kabupaten Batang, baru-baru ini memasuki babak baru. Presiden Joko Widodo meresmikan construction kick-off atau awal pembangunan konstruksi PLTU yang berada di Desa Ujung Negoro tersebut. Belum lama ini, giliran warga yang pro pembangunan PLTU unjuk gigi. Mereka menggelar demo mendesak pembangunan segera dimulai. Selain itu, warga pro PLTU menolak campur tangan organisasi Greenpeace dalam persoalan tersebut. Dengan peresmian bisa diartikan masih adanya penolakan dari sebagian warga, tidak menghentikan rencana pembangunan PLTU. Proses pembangunan PLTU, sempat terhambat dalam proses pembebasan lahan dan adanya penolakan dari sebagian warga. Warga yang kontra pembangunan PLTU, beberapa kali menggelar demo menolak pembangunan tidak hanya di Batang Jawa Tengah, mereka juga sempat menggelar unjuk rasa di Gubenuran Jawa Tengah, Jalan Pahlawan, Semarang. Sebelum menyampaikan sambutan, Presiden Joko Widodo mendapat penjelasan seputar pembangunan PLTU Batang oleh Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara ( PLN ) Sofyan Basir. Presiden yang didampingi oleh Ibu Negara Iriana, serta sejumlah menteri, setelah memberikan sambutan kemudian meninjau lokasi PLTU. Menurut Sofyan Basir, proyek pertama, dilasanakan berdasarkan Peraturan Presiden dengan Nomor 67 Tahun 2005 tentang kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha Dalam Penyedian Infrastruktur. Oleh karena itu, peresmian pembangunan proyek oleh Presiden tersebut dapat menjadi simbol keberpihakan pemerintah pada pembangunan untuk kepentingan umum dan pembangunan infrstruktur lainnya. Dijelaskan pula oleh Sofyan bahwa, PLTU Batang merupakan proyek yang dibangun dengan pola kerja sama pemerintah swasta (KPS) pertama dengan skala besar, nilai investasi proyek tersebut mencapai 4 miliar dolar Amerika Serikat. Sofyan juga menjelaskan, PLTU Batang merupakan KSP yang pertama dengan nilai investasi yang sangat besar maka pelaksanaan construction kick-off akan memberikan sinyal positif pada investor untuk menanamkan dananya pada proyek dengan skema kerja sama Pemerintah dengan Swasta. Hal terebut, juga menunjukkan pemerintah mempunyai komitmen yang kuat mendukung investasi yang diharapkan akan menjadi pemicu investor untuk menanamkan dananya di Indonesia, Sementara itu, Presiden Joko Widodo mengingatkan semua pihak untuk menyelesaikan masalah dalam proses pembangunan PLTU dengan cara baik. Manfaat listrik tersebut tidak hanya untuk kepentingan industri saja atau hotel saja tetapi juga untuk belajar anak-anak dan keperluan nelayan. Listrik dari PLTU Batang, kata Presiden Joko Widodo, akan dialirkan kepelosok Jawa dan Bali agar rakyat bisa menikmati manfaat listrik. Presiden juga mengaku selalu mendapat keluhan soal listrik dari warga, terutama di Luar Jawa. Presiden juga mengingatkan, Anggaran Pendapatan Belanja Negara ( APBN ) tidak mencukupi untuk memenuhi pembiayaan pembangunan PLTU sehingga pemerintah perlu menggandeng investor. Oleh karena itu, pembangunan PLTU yang sempat tertunda empat tahun ini harus segera dibangun. Joko Widodo memanggil menteri agar pembangunan PLTU Batang segera dimulai. Presiden minta pada pemerintah daerah agar tidak ada proyek mangkrak karena masalah dalam proses perizinan. Dan buktikan pemerintah bisa mnyelesaikan problem-problem . Jangan sampai ada investor yang keluar karena proses izin.****

No comments:

Post a Comment