INDENPRES MEDIA ISTANA

Saturday 8 August 2015

Pekan Budaya Indonesia ; Tradisi Itu Tidak Kuno, Tapi Keren Sekali !

Semarang, Pekan Budaya Indonesia ( PBI ) dibuka oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Anies Baswedan beserta Gubenur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Pj Wali Kota Semarang Tavip Supriyanto di Lapangan Pancasila, baru-baru ini.Event ini merupakan gelaran pertama yang dilaksanakan di Indonesia. Pekan Budaya Indonesia ini mulai digelar sejak pada tanggal 5 sampai tanggal 10 Agustus 2015.Setelah acara pembukaan selesai, berbagai komunitas adat seperti Samin, Kota Gede, Tionghoa, Anak Bawang Surakarta dan lain-lain menampilkan kebolehannya di depan menteri, gubenur dan pejabat serta ribuan masyarakat yang hadir. Dalam sambutan Anies mengatakan, mengutip dari kata-kata Ki Hajar Dewantara, agar anak-anak Indonesia tidak hanya dididik melalui kebudayaan, namun juga diajak untuk mengembangkan kebudayaan. Kebudayaan dan tradisi itu bukan hal yang kuno, tapi hal yang keren. Selain itu juga Gubenur Jawa Tengah juga mengatakan bahwa, keberagaman sudah tergambar di Jawa Tengah. Ganjar menyebutkan Jawa Tengah sudah sangat beragam kebudayaan yang lestari hingga saat ini. Dan juga Ganjar mengatakan, bangga sekali lantaran Jawa Tengah dipilih tempat menggelar Pekan Budaya Indonesia untuk pertama kalinya. Ganjar juga mengajak mengembangkan budaya yang sangat luar biasa ini. Bisa dikemas dengan balutan modern agar kembali booming. Pekan Budaya Indonesia pada tahun ini dalam moto " Harmoni dalam Keragaman Budaya. Kegiatan PBI tersebut dimulai dengan apresiasi dan pemutaran film sejarah di Univeritas Diponegoro belum lama ini. Kegiatan PBI tersebut berlangsung di beberapa lokasi dan diisi dengan berbagai acara mulai dari pemutaran film, dialog, kesejarahan, pameran, workshop, dan pemutaran mobil bioskop keliling. Lokasi yang dipakai untuk kegiatan-kegiatan antara lain adalah Universitas Diponegoro Semarang untuk pemutaran film dan dialog kesejarahan. Lokasi lain, yaitu di Gedung Ki Nartosabdo terletak di Taman Budaya Raden Saleh juga berlangsung pertunjukan wayang orang Ngesti Pendowo. Perhelatan ini juga melibatkan beberapa hotel. Ada tiga hotel yang dijadikan lokasi penyelenggara, adalah Hotel Pandanaran sebagai lokasi sarasehan kominitas adat, Hotel Horison sebagai lokasi temu redaktur kebudayaan dan dialog WCF,dan Hotel Noorman sebagai lokasi kegiatan musikalisasi puisi. Selain itu, Lawang Sewu juga digunakan sebagai lokasi untuk tiga jenis pameran, yaitu pameran Kesejarahan dan Nilai Budaya, pameran dan workshop permainan anak nusantara dan pameran Cagar Budaya Warisan Dunia. Dan sama seperti hari pertama, Lapangan Simpang Lima akan jadi lokasi pemutaran mobil bioskop keliling, dan juga pameran World Culture Forum (WCF). Bagi kawula muda Semarang yang ingin menikmati hiburan musik kontemporer, bisa mendatangi gedung olahraga ( GOR ) Tri Lomba Juang. Di GOR tersebut akan tampil berbagai grup band seperti The Rollies, Elpamas, Edane, Keroncong Rock, Orchesta, Genk Qobra Progresive dan Power Slave. Di Universitas Negeri Semarang ( Unnes) menyediakan tempat untuk presentasi lomba karya tulis sejarah, dan cerdas cermat.****

No comments:

Post a Comment