Wednesday, 26 August 2015
Mampukah Polrestabes Semarang Mengungkapkan Tujuh Kasus Pembunuhan.
Semarang, Hingga saat ini kasus pembunuhan Ahuna adalah merupakan satu dari tujuh kasus menonjol belum terungkap. Tak kurang, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) juga menaruh perhatian serius terhadap kasus tersebut, yang disebut-sebut mirip dengan pembuhuhan Engeline, bocah Bali berusia depan tahun,yang ditemukan tewas di rumah orangtua angkatnya, awal bulan Juni 2015 lalu.
Pengungkapan kasus Engeline, membawa secerah harapan pada diri Sumarmo Warga Jalan Gedongsongo Barat RT 08 RW 02, Kelurahan Manyaran, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang. Dan Sumarmo mengharapkan, polisi serius mengungkap pembunuhan sadis yang menimpa putrinya.
Sumarmo (560 masih menyimpan harapan, suatu saat misteri yang menyelimuti pembunuhan terhadap putrinya, Ahuna Tri Lestari, bakal terungkap. Belum terungkapnya peristiwa tragis yang menimpa putrinya selama enam tahun silam.
Kenapa pembunuhan yang mayatnya korbannya, dipotong-potong dan disembunyikan saja bisa terungkap, tapi kenapa polisi seperti tidak mau mengungkap pembunuhan terhadap putrinya.
Pembunuhan sadis terhadap Ahuna terjadi pada tanggal 2 Juli 2009. Bocah berusia 12 tahun itu ditemukan tewas terbenam dalam bak mandi di rumahnya, Jalan Borobudur Utara, Manyaran, Semarang Barat. Dalam kejadian tersebut, tubuh korban ditindih menggunakan barbel seberat 20 kilogram.
Selain kasus Ahuna, masih ada enam kasus pembunuhan lain yang terjadi sejak tahun 2009 dan hingga saat ini belum terungkap. Seperti ditelan bumi. Kasus pembunuhan lainnya yang belum terungkap adalah, Sutirah Pawiro Sudarmo (80) seorang nenek yang tinggal di Dusun Bangkongsari, Tugurejo, Korban ditemukan tak bernyawa di ruang tamu rumahnya, pada tanggal 29 Oktober 2012 silam.
Pembunuhan yang menimpa Dian Dwi Puryani ( 30), warga Kaliwiru, Gajahmungkur, hingga saat ini juga masih berselubung misteri. Korban ditemukan tak bernyawa di hutan wisata Tinjomoyo, Gunungpati, pada tanggal 11 November 2014 lalu, dalam kondisi setengah telanjang dan mulutnya tersumpal kain.
Kasus lainnya, penembakan yang menewaskan Sholeh (35), seorang petugas keamanan rel ganda. Sholeh ditembak orang di depan rumahnya di Gang Garuda, Kebonharjo, Kecamatan Semarang Utara pada tanggal 10 Oktober 2013 lalu.
Raja pati yang menimpa Dahri (43), seorang sopir asal Jambu, Kabupaten Semarang, juga belum terungkap. Dahri ditemukan tewas di emperan toko elektronik di Jalan Setiabudi Banyumanik Semarang, pada tanggal 18 Januari 2015. Polisi menemukan luka tusukan di dada yang menembus jantung korban.
Ketika dimintai keterangan tanggapannya, Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Sugiarto, tidak membantah adanya kasus menonjol yang sedang dalam penanganan Polrestabes Semarang. Pihaknya saat ini masih menyelidiki kasus menonjol tersebut yang sampai saat ini belum terungkap.
Yang masih segar dalam ingatan adalah pembunuhan sadis terhadap Poh Ui Bi Ing (50), isteri pengusaha air isi ulang yang tinggal di Perumahan Puri Anjosmoro Blok H-5, Tawangsari, Kecamatan Semarang Barat, pada tanggal 24 Maret 2015. Korban ditemukan tewas mengenaskan di runag tengah rumahnya, dengan beberapa luka tusukan dan sayatan senjata tajam. Dari informasi yang dikumpulkan bahwa, polisi telah menemukan barang korban yang hilang seperti handphone dan jan tangan, tetapi pelakunya sampai saat ini belum terungkap.*****
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment