INDENPRES MEDIA ISTANA

Sunday 8 December 2013

WASPADAI SELAMA BULAN DESEMBER CUACA EKSTREM.

Semarang, BMKG ( Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ) Jawa Tengah menyarankan masyarakat berhati-hati pada bulan Desember ini. Melihat puncak musim hujan , cuaca ekstrem berupa hujan deras tiba-tiba hingga putting beliung ( angina lesus ) akan kerap terjadi. Hal ini akan melanda seluruh wilayah Jawa Tengah. Hal itu diungkapkan oleh Kasi Data dan Informasi BMKG Jawa Tengah Rani Kraningtyas. Rani juga menambahkan, saat ini khusus di kota Semarang, daerah dengan instansi hujan yang cukup tinggi berada di Kecamatan Gunungpati, dan Kecamatan Mijen Semarang. Selain kedua daerah tersebut, intensitasnya masih tergolong biasa. Intensitas hujan tinggi atau ekstrem diberi ukuran 50 mm hingga 100 mm. Rani menambahkan, saat ini daerah dengan intensitas hujan tidak begitu tinggi ada dikawasan pantura dan sebagian wilayah di selatan. Daerah yang dimaksud antara lain, Tegal, Kendal, Demak bagian barat Pati, Rembang, Blora, Sukoharjo, Wonogiri hingga Klaten. Rani menjelaskan, ada hal yang berpengaruhi terhadap intensitas hujan di Indonesia yaitu low pressure dari bagian selatan Indonesia. Saat ini low pressure masih berada didaratan Australia. Karena itu belum begitu terasa. Blora, Sukoharjo, Wonogiri, hingga Klaten. Sedangkan di wilayah Jawa Tengah, intensitas hujan tertinggi berada di wilayah Banyumas, Purbalinggo, Cilacap, bagian utara dan bagian daerah sekitarnya. Meskipun intensitas hujan cukup tinggi, puncak nusimhujan belum terjadi pada bulan Desember. Menurut Rani perkiraan pada bulan Januari atau Februari biasanya akhuir Januari sudah puncak-puncaknya. Sementara itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Demak pada hari Rabu lalu ( 4/12 ) mendapatkan laporan di Desa Pilangrejo Kecamatan Wonosalam, Selasa lalu ( 3/12 ) malam terkena angin putting beliung. Menurut Kapala BPBD Demak. Bambang Saptono puting beliung sudah terjadi tiga kali dalam dua bulan di Kabupaten Demak. Setelah dua kali daerah di Kecamatan Bonang diterjang angin putting beliung dan juga mendapat laporan hal yang sama terjadi di Kecamatan Wonosalam. Akibat kejadian tersebut satu rumah warga ambruk dan beberapa genting rumah warga rusak. Kepala Seksi Penghijauan dan Urusan Jalan Dinas Kebersihan dan Dinas Kebersihan dan Pertamanan ( DKP ) Kota Semarang, Purnomo mengatakan permintaan untuk memangkas pohon pada musin hujan terus meningkat. Sebelum terakhir, petugas DKP harus bekerja ekstra untuk melayani permintaan masyarakat. Bahkan, mempunyai posko khusus untuk pemangkasan pohon. Kalau hari biasa memangkas dua pohon hingga tiga pohon. Tapi kini sampai lima pohon hingga enam pohon. ( andu ).

No comments:

Post a Comment