INDENPRES MEDIA ISTANA

Wednesday 4 December 2013

TARIK ULUR MUSDA JATENG DEMOKRAT ADA APA ?!!

Semarang, Jabwal Pelaksanaan Musyawarah Daerah ( Musda ) Partai Demokrat (PD) Jawa Tengah molor lagi tidak sesuai dengan agenda yang sudah disiapkan ada apa ya ? Sebelumnya pelaksanaan musda diperkirakan ditentukan Minggu lalu (1/12). Namun pertemuan hanya membahas aturan musda saja. Sahat Saragih selaku anggauta Devisi Pembinaan Organisasi DPP PD menyatakan. Jabwal nusda tersebut masih menunggu laporan hasil rapat sosialisasi Peraturan Organisasi ( PO) dan AD/ ART. Menurut Sahat Saragih, untuk seleksi Calon Ketua DPD PD Jateng akan dilakukan pasca sosialisasi aturan musda oleh DPP. Acara sosialisasi hanya membahas aturan dan tata acara musda. Sahat juga menyatakan, sesuai dengan ketentuan akan melakukan seleksi calon ketua pascasosialisai. Selanjutnya DPD dan DPP akan rapat membahas jabwal dan kemungkinan akan umumkan hasilnya secara terbuka. Saat ini, sudah ada tujuh pendaftar calon ketua. Diantara lain,empat wakil Ketua DPD PD Atyoso Mochtar, Pradjoko Haryanto, Yoyok Sukawi ( anak mantan walikota Semarang Sukawi Sutarip ),dan Mundir Afif. Kemudian Sekretaris DPD PD Jawa Tengah Dani Sriyanto, Bupati Pekalongan Amat Antono, dan wakil bendahara DPD PD Jateng Ika Putri Angajaya. Ketujuh calon tersebut masih menunggu proses Verifikasi oleh DPP PD. Selain itu, satu dari ketujuh calon yang menjadi kandidat kuat Ketua DPD PD Jateng adalah Pradjoko Haryanto mengaku kalau sampai detik ini belum mengetahui detail persis pelaksanaan musda tersebut. Menurut Pradjoko, belum ada menjadi tolak ukur. Karena sejak mendaftar belum ada kepastian. Katanya dulu Oktober, kemudian November dan sekarang Desember 2013. Anggauta Komisi A DPRD Jateng itu justru mempertanyakan kebenaran kabar tersebut. Karena sebagian calon wajib mengetahui detail pelaksanaan musda. Sehingga calon bisa mempersiapkan konsulidasi pada jauh-jauh hari. Selain itu, dengan diketahuinya kepastian pelaksanaan musda akan menjamin keterbukaan serta persaingan calon secara bersih Pemilik hak suara itu adalah DPC se- Jawa Tengah, DPP dan beberapa organisasi sayap. Menurut Pradjoko, aturan itu diadakan karena dikhawatirkan akan ada faktor like and dislike ( suka dan tidak suka ) dalam memilih calon. Sehingga pemilik suara dilarang abstain. Pradjoko juga mengatakan, aturan itu tujuan supaya pemilik suara tak abstain dalam pemilihan. Mungkin saja karena semua calonnya tak ada yang cocok kemudian tidak memilih. Baik musda maupun muscab, menimal harus ada tiga calon. Selain itu calon harus mendapat dukungan 10 persen suara itu syarat yang harus dipenuhi. Sekretaris DPD PD Jateng, Dani Sriyanto mengatakan, pihaknya meyakini bahwa penentuan musda sendiri akan dilaksanakan sesuai dengan intruksi DPP PD. Dani juga mengakui bahwa alasan mundurnya jabwal musda PD Jateng sendiri dikarenakan banyak pertimbangan dari DPP PD. Pertimbangan pertama waktu serta akses dimana ini harus benar-benar siap. Selain itu, musda diharapkan untuk tujuan komunikasi politik bukan jutru untuk persaingan belaka serta adanya pembusukan. Terlebih, kata Dani, mendekati Pemilu Legislatif dan Pilpres 2014 mendatang, tentunya menjadi beban berat untuk bagaimana mencapai tujuan partai. Disisi lain, DPP PD juga harus bisa menyiapkan yang terbaik untuk DPD PD Jateng karena diantara provinsi lain PD Jateng lah yang belum melaksanakan musda. Dani, kalkulasi politis ini tingkat resistensinya sangat tinggi, oleh karenanya DPP PD ambil keputusan yang tepat untuk menjalankan amanat konstitusi. Seperti diketahui, pada musda DPD PD jateng nanti beragendakan memilih Ketua DPD PD Jateng yang baru menggantikan Sukawi Sutarip mantan Walikota Semarang. Terpisah, Pakar Politik Universitas Wahid Hasyim ( Unwahas ) Kota Semarang, Djoko Prihatmoko mengatakan ketidakjelasan pelaksanaan musda DPD PD Jateng yang selalu diundur-undur waktunya adalah merupakan permainan elite partai dalam hal ini DPP PD untuk mendapatkan perhatian masyarakat menjelang Pemilu 2014, Mereka tidak akan menggelar musda sebelum Pemilu 2014. Mereka tidak akan menggelar musda sebelum Pemilu 2014. Siapapun yang terpilih akan menghadapi situasi menurunnya soliditas Tak hanya PD saja, Djoko melihat, hal itu juga terjadi dikalangan internal PDIP Jateng. Yang sengaja mengulur-ulur waktu musda karena alasan agar mendapat perhatian dari masyarakat serta menjadi permainan elite tertentu untuk mendongkrak partainya. Baik DPP PDIP gamang terhadap kemampuan Ganjar. Tadinya dia digadang-gadang, tapi setelah tiga Pilkada Jateng basis PDIP dan calon PDIP berguguran seperti Kabupaten Karanganyar, Kota Tegal, Kabupaten Tegal kepercayaan terhadap Ganjar mulai berkurang. Sedangkan PD memang tidak punya calon yang layak dijagokan dan PD hanya bermain aman saja. Djoko juga menyatakan, ketidakjelasan musda tersebut sengaja dilakukan karena DPP PD akan bermain aman saja, sambil menunggu hasil Pemilu 2014. Hal itu dikarenakan DPP akan punya kesempatan memilih calon yang sesuai untuk bisa mendongkrak partainya. Artinya pihak DPP dan DPD PD sama-sama tidak serius dalam melaksanakan musda. ( andu ).

No comments:

Post a Comment