INDENPRES MEDIA ISTANA

Saturday, 14 December 2013

PENGAMANAN NATAL DAN TAHUN BARU 2013 POLISI MENERJUNKAN ANGGAUTA UNTUK 207 GEREJA

Semarang,
Melakukan antisipasi dini terhadap memungkinkannya terjadi aksi teror menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2014, Polrestabes Semarang menjaga ketat sebanyak 207 gereja yang tersebar di Kota Semarang. Umat Kristiani di imbau untuk tidak membawa tas selama mengikuti rangkaian prosesi ibadah Natal. Imbauan yang dilontarkan oleh Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Djihartono, ini untuk memudahkan aparat kepolisian melakukan pengawasan dan scanning guna antisipasi adanya teror. Bagaimana pun aksi teror sampai saat ini masih terkesan menghantui kegiatan keagamaan tersebut. Dalam pengamanan yang akan digelar pada tanggal 24 Desember 2013 hingga tanggal 2 Januari 2014, juga dikerahkan juga 17 metal detector. Djihartono juga mengatakan, pelaku teror dimungkinkan dapat menyaru atau berpura-pura menjadi jemaat dan mengikuti kebaktian Natal di gereja. Oleh karena itu, Djihartono mengimbau jemaat mengenali sesame jemaat lain yang berada di sekitarnya. Kalau ada orang yang mencurigakan, misalnya bahasa tubuhnya bukan seperti jemaat Kristiani maka segera laporkan kepada polisi yang berjaga di sekitar gereja tersebut. Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Djihartono mengatakan, pihaknya terus mewaspadai dari hal-hal yang tidak diinginkan. Aksi teror bisa saaja terjadi kapan saja, terlebih menjelang Natal dan Tahun Baru. Djihartono juga mengungkapkan bisa tanpa sepengetahuan pemiliknya, ta situ dimasuki bahan peledak dan barang berbahaya lainnya. Dalam pengamanan tersebut, melibatkan sekitar 1522 orang yang terdiri dari kepolisian, dan sejumlah elemen masyarakat. Di antaranya TNI, Satkom, Kumbang Caraka Polrestabes Semarang, Banser Ansor, PMI Kota Semarang, Dinkes Kota Semarang, Pemadam Kebakaran, Dishub kota Semarang dan Pramuka Saka Bhayangkara. Djihartono juga menyarankan pihak panitia Natal memasang kamera Closed Circuit Television ( CCTV ), terutama di titik akses masuk-keluar gereja masing-masing. Pemasangan kamera ini dapat mengurangi ancaman resiko teror. Polda jawa Tengah saat ini sedang melakukan monitoring terhadap pergerakan kelompok tertentu yang dimungkinkan akan menciptakan teror pada perayaan Natal dan Tahun Baru 2014. Monitoring Polda jawa Tengah terhadap para pelaku teror atas perintah dari Mabes Polri yang mengendus pergerakan terduga teroris menjelang Natal dan Tahun Baru. Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Dwi Priyatno menegaskan pihaknya sudah melakukan sejumlah langkah antisipasi untuk menghadapi kemungkinan teror pada Natal dan tahun Baru. Di antaranya gencar-gencarnya menggelar operasi Lilin Candi secara serentak di Jawa Tengah. Operasi tersebut menyasar pelaku kejahatan sekaligus meningkatkan pengamanan di sejumlah obyek vital. Menurut Dwi Priyatno menyatakan telah menyiapkan sejumlah langkah yang bertujuan agar masyarakat Jawa Tengah tetap tenang dan aman. Pengamanan sudah dipersiapkan, baik terbuka maupun tertutup. Kapolri Jenderal Polisi Sutarman menyatakan sejumlah daerah berpeluang mendapat serangan pada Natal dan perayaan Tahun baru 2014. Menurut Kapolri, berdasarkan laporan dari intellijen , terduga perakit bom bergerak dari satu tempat ke daerah lain dan kini telah dikuntit oleh personel Densus 88 Antiteror. Sutarman menjelaskan, beberapa wilayah diduga telah dijadikan target kelompok teror. Pihak Kepolisian mendapat informasi wilayah seperti Jawa, Sulawesi Tengah dan Sumatera Selatan harus diwaspadai. ( andu ).

No comments:

Post a Comment