INDENPRES MEDIA ISTANA

Monday 16 December 2013

DIREKTUR PENCEGAHAN BNPT WASPADAI DENGAN JARINGAN ABU UMAR.

Jakarta,
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme ( BNPT ) menyatakan masih ada beberapa daerah di Tanah Air yang rawan aksi radikalisme yang berujung pada terorisme diantaranya Pulau Jawa, Sulawesi, dan Sumatera. Menurutnya BNPT kini genjar melaksanakan program untuk bersama masyarakat, akademis, tokoh agama, dan tokoh masyarakat dan pemuda untuk mencegah paham radikal. Yang paling rawan jika masyarakat dan petugas lemah . Demikian dikatakan oleh Direktur Pencegahan BNPT, Esa Permadi. Dikatakan pula oleh Esa Parmadi, didaerah-daerah tersebut terdapat kantong-kantong dari kelompok radikal dari hasil surve BNPT Pusat. Pengamat teroris Al Chaidar menyatakan pasca penemuan replika peledak di dekat Kedutaan Besar Amerika (AS) beberapa hari lalu, muncul prediksi retetan peledakan di pusat keramaian bakal terjadi. Chaidar berani mengaitkan peristiwa peletakan replika peledak berindikasi sebuah serangan lanjutan karena alasan khusus. Menurut Chaidar, ada satu jaringan teroris, yakni jaringan Abu Umar yang juga pernah melakukan bom pure-pure di wilayah Tangerang. Kelompok Abu Umar adalah jaringan yang sebelumnya merancang percobaan pembunuhan terhadap politikus Matori Abdul Djalil, rencana pengeboman beberapa kedutaan, dan sejumlah lendakan di Jabodetabek. Sebelumnya, benda diduga bom yang ditemukan di dekat Kedubes AS ternyata mainan menyerupai rangkaian bom. Kendati demikian, Chaidar belum bisa memastikan apakah terror bom yang menghantui Kedubes AS itu adalah jaringan teroris atau bukan. Menurut Chaidar, bom di pure-pure masih kecil sekali kemungkinan dilakukan lebih besar. Tapi waspada karena masih ada kemungkinan dilakukan lagi. Sementara itu, Wakil Ketua Komisi III DPR-RI, Aziz Syamsudin meminta Badan Intelijen Negara ( BIN ) bergerak cepat untuk menggagalkan rencana terror dalam perayaan Natal dan tahun baru 2014. Aziz, pengamanan harus difokuskan dititik-titik rawan. Misalnya, di berbagai pintu bandara, pelabuhan serta terminal bis, stasiun kereta api. Harus memperkuat penjagaan . Itu yang penting, karena akses orang luar bisa masuk ke Indonesia. Menurut politisi Golkar Aziz Syamsudin yang pasti pengamanan diperketat. BIN harus bergerak cepat. Harus bisa membasmi sampai akar terhadap siapa saja yang mencurigakan. Hatred moment yang dimaksud, merupakan momen pemicu bagi para terduga teroris untuk menandai aksinya misalnya, bulan Desember yang identic dengan perayaan Natal dan Tahun baru 2014. (andu ).

No comments:

Post a Comment