Jakarta. ( INDENPERS-MEDIA )-----Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin memberikan tugas khusus kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Hal itu disampaikannya ketika memimpin Rapat Pengembangan Kawasan Industri Halal di Kantor Wakil Presiden Jl. Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
Ma'ruf Amin menegaskan pengembangan kawasan industri halal sudah punya payung hukumnya, yakni Peraturan Presiden No. 28 Tahun 2020 Tentang Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), di mana salah satu yang diamanatkan adalah pengembangan industri produk halal.
Dalam mengembangkan suatu kawasan industri, menurutnya, salah satu yang dipertimbangkan adalah nilai strategis dari kawasan tersebut.
"Dekat dengan pelabuhan udara, ada akses jalan tol, kemudian pelabuhan laut, pasokan listrik, jaringan telekomunikasi, ketersediaan pekerja yang terampilnya juga, dan (yang) sangat penting adalah ketersediaan lahan," ungkap Wapres.
Terkait hal ini, ia lantas meminta kepada Menteri BUMN Erick Thohir untuk menjajaki apakah terdapat lahan-lahan negara yang dapat dimanfaatkan untuk dikembangkan menjadi area industri halal.
Lebih lanjut, Ma'ruf mencontohkan, salah satu potensi kawasan yang dapat dikembangkan baik untuk menjadi kawasan industri umum maupun menjadi kawasan industri halal adalah Jawa Barat.
"Saya mengundang Gubernur Jawa Barat, karena saya melihat di Jawa Barat ada daerah-daerah yang patut dijadikan kawasan ini," tandasnya.
Erick Thohir pun buka suara. Pada kesempatan ini, ia menekankan pentingnya interkonektivitas antarkawasan industri.
"Bagaimana interkonektivitas antar satu kawasan industri dan yang lainnya musti bener-bener terhubung, contohnya keberadaan logistik daripada kereta ataupun angkutan laut, maupun udaranya," kata Erick.
Ridwan Kamil juga menyambut baik upaya percepatan pembangunan kawasan industri halal khususnya di wilayah Jawa Barat. Bahkan Ridwan memprediksi apabila potensi pengembangan kawasan industri di Jawa Barat tergali, maka akan mampu meningkatkan perekonomian nasional.
"Saya ada satu benda Pak, yang benda ini kalau dihidupkan ekonomi kami bisa lompat 5% ke 9%, kalau benda ini dihidupkan maka ekonomi Indonesia juga bisa naik, karena pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah agregat dari pertumbuhan ekonomi provinsi," ujar Ridwan. ( RZ/WK )***
No comments:
Post a Comment