Bangunan yang roboh itu merupakan ruang resepsionis dan ruang kepala Kantor OJK.
Tukang pun segera didatangkan untuk merenovasi.
Ternyata pilar-pilar yang masih utuh sudah tak sanggup menahan beban sehingga bangunan itu pun runtuh.
Bagian depan Kantor OJK Kanwil Regional 3 Jateng-DIY di Jalan Kyai Saleh Semarang direnovasi sebelum roboh. Bangunan ini sudah dikosongkan tiga hari menyusul kondisi pilar yang memprihatinkan. (IST)
Perlu diketahui, kantor OJK ini merupakan bangunan kuno yang bersejarah.
Gedung ini merupakan peninggalan pengusaha Oei Tiong Ham, konglomerat pertama di Asia Tenggara yang berjaya pada tahun 1920-an atau masa Hindia Belanda.
Oei Tiong Ham yang lahir pada 1866-1924 memulai usaha setelah mewarisi perusahaan milik ayahnya, Oei Tjie Sien.
Semula total harta dan aset yang dia terima 17,5 juta gulden.
Berkat keuletannya, nilainya berkembang menjadi sekitar 200 juta gulden yang membuatnya menjadi orang terkaya di Hindia Belanda.
Bahkan dia juga menjadi konglomerat pertama di Asia Tenggara berjuluk Raja Gula.
Oei Tiong Ham kemudian mendirikan bangunan megah bak istana di kawasan Gergaji, Semarang, dilengkapi taman.
Warga sekitar biasa menyebut bangunan ini Istana Balekambang atau Istana Gergaji.
Istana Balekambang atau Istana Gergaji milik Oei Tiong Ham
Istana Balekambang atau Istana Gergaji milik Oei Tiong Ham. Tampak di kejauhan Bukit Siranda. (LEIDEN UNIVERSITY LIBRARIES/KITLV)
Kompleks istana yang dahulu seluas 81 hektar tinggal sekitar 8.000 meter persegi tempat bangunan itu berada.
Sisanya telah menjadi perkantoran dan permukiman penduduk.
Bagian dari lahan milik Oei Tiong Ham kini menjadi perkampungan, kompleks Polda Jawa Tengah, kantor Gubernur Jawa Tengah, DPRD Jawa Tengah, kampus Universitas Diponegoro Pleburan, pusat perkantoran di Jalan Pandanaran hingga ke dekat Kampung Kali. (RZ/WK )***
No comments:
Post a Comment