Jakarta. ( INDENPERS-MEDIA )-------Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia akan tetap berlangsung hikmat dan meriah, namun dengan menerapkan protokol kesehatan yang aman dari Covid-19.
Demikian disampaikan Menteri Sekretaris Negara ( Mensesneg), Pratikno, dalam keterangannya di Gedung Utama Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, baru-baru ini.
"Perayaan hari ulang tahun ke-75 Republik Indonesia ini tetap harus hikmat, mensyukuri nikmat kemerdekaan. Namun, kita lakukan secara sederhana dengan kemeriahan yang tetap," kata Pratikno.
Pratikno mengajak masyarakat untuk mulai memeriahkan suasana HUT RI tersebut sejak bulan Juli ini.
Ia mengharapkan partisipasi masyarakat untuk memasang logo dan tema HUT RI di jalan-jalan, tempat-tempat umum, sarana prasarana transportasi, dan berbagai saluran media.
Kemeriahan tersebut akan semakin disemarakkan pada bulan Agustus atau bulan kemerdekaan dengan pemasangan bendera merah putih di berbagai tempat.
"Jadi (dimeriahkan sejak) tanggal 1 Juli 2020 ini kita maju satu bulan dibanding tahun lalu," tuturnya.
Upacara
Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menyatakan, pelaksanaan upacara HUT ke-75 RI di Istana juga akan diselenggarakan secara terbatas dan tak mengundang masyarakat seperti biasanya.
Biasanya, upacara peringatan HUT RI dilakukan di Istana Merdeka dengan mengundang sejumlah orang dari berbagai kalangan masyarakat. Kali ini, upacara hanya dihadiri Presiden Joko Widodo beserta istri dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin beserta istri.
Selain itu, yang hadir di Istana Merdeka untuk mengikuti upacara ialah para pejabat yang diberi tugas membacakan teks proklamasi, pembukaan UUD 1945, dan Pancasila. Adapun Kapolri dan Panglima TNI juga akan hadir dalam upacara.
"Kebiasaan Istana untuk mengundang masyarakat itu kami (tidak lakukan)," kata Heru.
Heru menambahkan, Istana sengaja tak mengundang masyarakat karena situasi yang tak memungkinkan untuk mengumpulkan orang banyak di tengah pandemi Covid-19.
Selain itu, saat ini Jakarta masih melangsungkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi sehingga tak bisa mengumpulkan banyak orang.
Adapun untuk Paskibraka, Istana tak melakukan perekrutan pada tahun ini. Paskibraka yang akan mengibarkan bendera ialah mereka yang bertugas pada 2019.
Paskibraka yang bertugas juga tidak seluruhnya. Hanya tiga orang pengibar dan penurun bendera yang bertugas.
"Sehingga, kami melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga tidak merekrut di 2020 karena sekali lagi kita sayangi kesehatan nyawa masyarakat dan protokol kesehatan yang harus kita junjung tinggi," lanjut dia.
Virtual
Pratikno menegaskan partisipasi masyarakat tidak akan terbatas meski kegiatan upacara HUT RI di Istana dibatasi. Sebab, seluruh masyarakat bisa mengikuti jalannya upacara secara virtual.
“Kami justru mengharapkan sebagaimana edaran yang kami sampaikan, bahwa seluruh rakyat Indonesia kami sangat harapkan ikut aktif terlibat dalam upacara tersebut, terutama secara virtual,” kata Pratikno.
Pratikno menilai, upacara 17 Agustus kali ini akan menjadi tradisi baru. Jika pun tidak bisa mengikuti upacara dari awal hingga selesai, maka masyarakat diharapkan dapat mengikuti prosesi saat lagu kebangsaan dikumandangkan.
“Jadi kami sangat-sangat mengharapkan dan mengajak seluruh pihak yang di pasar, di tempat-tempat umum, yang di sawah, di kampung-kampung, ketika dikumandangkan lagu Indonesia Raya, kami harapkan menghentikan kegiatannya. ( RZ/WK )***
No comments:
Post a Comment