Jakarta, ( INDENPERS-MEDIA )----Menteri Pertahanan Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto buka suara perihal pemesanan 500 unit kendaraan taktis Maung racikan PT Pindad (Persero). Berbicara kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, baru-baru ini. Prabowo berharap order itu segera tuntas.
"Kita berharap Oktober sudah selesai," ujarnya.
Apakah itu berarti tuntasnya pemesanan 500 kendaraan taktis (rantis) Maung berbarengan dengan Hari Ulang Tahun ke-75 Tentara Nasional Indonesia (TNI), Prabowo mengiyakan. HUT TNI diperingati setiap 5 Oktober.
"Ya Insya Allah," katanya.
Prabowo mengungkapkan pemilihan PT Pindad merupakan bagian dari program pemerintah memberdayakan sekaligus menghidupkan industri pertahanan dalam negeri.
"Kita ingin ciptakan lapangan kerja, kita ingin tingkatkan pendapatan bangsa kita, jadi memang presiden (Presiden Joko Widodo) garisnya industri dalam negeri harus dibangkitkan ya kita dukung sektor pertahanan," ujar Prabowo.
Sebelumnya, Prabowo tampak menunggangi Maung saat berkunjung ke pabrik milik Pindad pekan lalu. Hal itu tampak dari unggahan Prabowo di Instagram pribadinya, Minggu (12/7/2020).
"Saya dan tim dari PT PINDAD mencoba kendaraan Rantis 4X4 yang kami beri nama Maung," tulis Prabowo dalam unggahannya baru-baru ini
Sebagai informasi, penamaan Maung diambil dari bahasa Sunda yang berarti harimau. Dalam gambar tersebut, tampak Prabowo membawa sendiri kendali setir Maung.
"Kementerian Pertahanan akan terus mendukung upaya peningkatan produksi alutsista dalam negeri, serta mendukung program penelitian dan pengembangan, agar nantinya seluruh hasil produksi dalam negeri dapat mandiri secara utuh," imbuh Prabowo.
Sebelumnya, Jokowi sempat untuk membeli alat utama sistem persenjataan (alutsista) karya anak bangsa untuk kembali menggeliatkan aktivitas ekonomi nasional. Hal tersebut dikemukakan Jokowi saat memimpin rapat terbatas secara tertutup, baru-baru ini. Pernyataan Jokowi dalam rapat diunggah melalui akun YouTube Sekretariat Presiden.
"Saya titip, beli produk dalam negeri. Misalnya di Kemenhan, bisa saja beli di DI, beli di Pindad, beli di PAL, yang bayar di sini ya yang cash, cash, cash APBN. Beli produk dalam negeri. Saya kira pak Menhan lebih mengetahui mengenai ini," kata Jokowi.
Ia menginstruksikan kepada jajarannya untuk mengerem impor. Eks Gubernur DKI Jakarta itu menginginkan seluruh kementerian dan lembaga mempergunakan belanjanya untuk produk made in Indonesia.
"Saya kira belanja ke luar, rem dulu. Beli belanja yang produk kita, agar apa? Ekonomi kena trigger, bisa memacu growth kita," kata Jokowi.
Jokowi lantas menyinggung sejumlah penyelenggara negara yang mendapatkan jatah alokasi anggaran cukup besar. Selain Kementerian Pertahanan, ada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Perhubungan.
"Sekali lagi, percepat belanja. Belanjanya produk dalam negeri," ujar eks Wali Kota Solo tersebut.
(RZ/WK )***
No comments:
Post a Comment