INDENPRES MEDIA ISTANA

Sunday, 19 July 2020

Sri Mulyani Ungkap Tantangan RI: Corona Hingga Populasi Menua.

Jakarta, ( INDENPERS-MEDIA )---- Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memaparkan harapan terhadap Politeknik Keuangan Negara Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (PKN STAN) yang baru merayakan dies natalis ke-5.

Menurut Sri Mulyani, di tengah pandemi global Covid-19 dan tantangan ekonomi yang nyata, Indonesia memerlukan inovasi kebijakan keuangan negara yang tidak biasa.

Selain itu, Indonesia juga harus menghadapi aging society (populasi yang menua), keluar dari negara berpendapatan menengah atau middle income trap, dan mendigitalisasi setiap aspek karena dunia kini sudah masuk pada masa ekonomi digital.



"Semua ini tantangan yang nyata," ujar Sri Mulyani dalam salah satu postingan Instagram pribadinya @smindrawati seperti dikutip CNBC Indonesia, Minggu (19/7/2020).

"Harapan saya, PKN STAN segera beradaptasi. Inilah saat yang tepat untuk STAN meredesain kembali seluruh komponennya, sistem, fasilitas, kurikulum, tenaga pengajar, dan lainnya."

Ia berharap lulusan PKN STAN mampu menjadi penyusun kebijakan keuangan, pelaku, dan pemeriksa keuangan negara berkualitas tinggi yang tangguh dalam menghadapi tantangan baru.

"Kita juga ingin kurikulumnya untuk direview kembali, karena banyak sekali lulusan STAN yang menjadi pembuat keputusan publik yang luar biasa. Kalau Anda lihat di Kemenkeu, eselon-eselon 1, dan eselon-eselon 2 yang dari STAN luar biasanya banyaknya," tulis Sri Mulyani.
Baca: Sri Mulyani Bela Prabowo Belanja Alutsista Triliunan, Why?

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menuturkan, lulusan STAN tidak hanya harus bisa berhitung, tetapi juga membuat kebijakan yang tangguh yang dibutuhkan masyarakat luas. Terbukti, menurut Sri Mulyani, banyak lulusan STAN yang bekerja di instansi lain di BPK, legislatif, bahkan menjadi politisi.

"Mereka akan menjadi para pemimpin-pemimpin yang menentukan masa depan republik ini. Oleh karena itu mereka perlu pembekalan yang makin lengkap, dan sesuai dengan tantangan zamannya," lanjutnya.

Perempuan berusia 57 tahun ini juga berharap transformasi PKN STAN, yang saat ini menjadi penyedia pengelola keuangan di Indonesia, dapat menjadi salah satu penyumbang solusi agar Indonesia dapat terus maju menjadi negara berpendapatan tinggi.

Namun, ia juga berharap para mahasiswa yang direkrut harus berasal dari seluruh Indonesia, sehingga putra-putri daerah terbaik dapat berkomitmen untuk memajukan daerahnya masing-masing.

"Gunakan kebinekaan itu untuk berpikir terbuka sehingga lahir ide dan inspirasi yang tak lain ditujukan untuk membangun mewujudkan Indonesia maju," kata Sri Mulyani.

"Kita tidak punya waktu untuk berpikir sempit dan tidak produktif. Harus berbenah dan melakukan perubahan. Berubah tidak harus membuat kita gelisah dan marah, tapi berubah seharusnya menjadikan kita berdaya tahan, berpikir kritis dan kreatif," lanjutnya. ( RZ/WK)***

No comments:

Post a Comment