INDENPRES MEDIA ISTANA

Saturday, 18 July 2020

Siapkan Diri, Ekonomi RI Bakal Anjlok Hingga Minus 4% Lebih.

Jakarta, ( INDENPERS-MEDIA )------Suka tidak suka, mau tidak mau, Indonesia kemungkinan bakal mengalami resesi. Pahit memang, tetapi pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) membuat ekonomi dunia mengerut, bukan cuma Indonesia.

Dalam proyeksi terbarunya, Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan ekonomi dunia mengalami kontraksi (pertumbuhan negatif) 4,9%. Lebih dalam dibandingkan proyeksi sebelumnya yakni -3%.

Lembaga yang berkantor pusat di Washington DC itu juga merevisi ke bawah proyeksi untuk Indonesia. Awalnya, IMF memperkirakan ekonomi Indonesia masih bisa tumbuh 0,5% pada tahun ini. Namun proyeksi terbaru memperkirakan ekonomi Tanah Air akan terkontraksi -0,3%.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun sudah berkali-kali menyampaikan informasi ini kepada jajarannya. Kabar tersebut langsung didengar dari Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva.

"Saya telpon Ibu Kristalina, ini Managing Director IMF. Dia menyampaikan pada saya, di telepon bahwa dunia akan terkontraksi," kata Jokowi saat memberikan pengarahan kepada gubernur di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, seperti dikutip Sabtu (18/7/2020 ).as

"Bahkan di tahun 2020, perkiraan-perkiraan itu sudah berubah total. Terakhir yang saya terima dari OECD, Perancis misalnya di angka -17,2%. Inggris -15,4%. Jerman -11,2%. Amerika (Serikat) -9,7%. Minus semuanya, negara-negara minus, enggak ada yang plus semua,"

Eks Gubernur DKI Jakarta itu mulai bersikap realistis terhadap prospek perekonomian Indonesia yang saat ini dalam situasi krisis akibat pandemi corona.

Jokowi bahkan menyebut, harapan Indonesia untuk keluar dari situasi ini hanya ada di kuartal III. Hal ini dikemukakan Jokowi saat memberikan pengarahan kepada para gubernur mengenai percepatan penyerapan APBD 2020 di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.

"Kita harus berani berbuat sesuatu untuk ini diungkit ke atas lagi. Momentumnya adalah di bulan Juli, Agustus, September. Kuartal tiga. Momentumnya ada di situ," kata Jokowi.

"Kalau kita enggak bisa mengungkit di kuartal ketiga, jangan berharap kuartal keempat akan bisa. Sudah. Harapan kita hanya ada di kuartal ketiga. Juli, Agustus, dan September."

Jokowi tak memungkiri bahwa Indonesia saat ini memasuki situasi yang luar biasa sulit lantaran harus berhadapan masalah ekonomi dan kesehatan. Maka dari itu, Jokowi meminta seluruh pihak dapat mengendalikan situasi ini.

"Jangan sampai tidak terkendali. Enggak bisa kita ngegas yang hanya ekonominya saja, enggak bisa. Ya Covid-19-nya juga nanti malah naik ke mana-mana. Enggak bisa. Dua-duanya ini harus betul-betul di gas dan remnya betul," jelasnya.

Eks Wali Kota Solo itu memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal II-2020 akan mencatatkan minus yang cukup tinggi. Menurutnya, angka pertumbuhan ekonomi jatuh di -4,3%.

"Dari hitungan pagi tadi yang saya terima, mungkin kita bisa minus ke 4,3%," kata Jokowi.

Bahkan, sambung Jokowi, apabila Indonesia kala itu memutuskan untuk mengambil kebijakan lockdown, bukan tidak mungkin angka pertumbuhan ekonomi akan jauh lebih parah dibandingkan proyeksi saat ini.

"Saya enggak bisa bayangin, kalau kita dulu lockdown gitu, mungkin bisa minus 17%," tegasnya.
( RZ/WK )***

No comments:

Post a Comment