Jakarta. ( INDENPERS-MEDIA )-----Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengingatkan jajarannya bahwa kondisi dunia saat ini tengah mengalami krisis, terutama di bidang kesehatan dan ekonomi.
Jokowi meminta seluruh menteri untuk memiliki sense of crisis yang sama dan bekerja lebih keras lagi, seperti dikutip keterangan resmi Sekretariat Presiden.
"Pada kondisi krisis, kita harusnya kerja lebih keras lagi. Jangan kerja biasa-biasa saja. Kerja lebih keras dan kerja lebih cepat," tegas Jokowi dalam rapat terbatas, baru-baru ini.
"Itu yang saya inginkan pada kondisi sekarang ini. Membuat Permen (peraturan menteri) yang biasanya mungkin 2 minggu ya sehari selesai, membuat PP yang biasanya sebulan ya 2 hari selesai, itu loh yang saya inginkan," tegasnya.
Ia mendorong agar para pembantunya tidak hanya bekerja dengan menggunakan cara-cara yang biasa, tapi membuat terobosan dalam melaksanakan prosedur, misalnya dengan menerapkan smart shortcut.
"Kita harus ganti channel dari ordinary pindah channel ke extraordinary. Dari cara-cara yang sebelumnya rumit, ganti channel ke cara-cara cepat dan cara-cara yang sederhana," katanya.
"Dari cara yang SOP normal, kita harus ganti channel ke SOP yang smart shortcut. Gimana caranya? Bapak, Ibu, dan Saudara-saudara lebih tahu dari saya, menyelesaikan ini. Kembali lagi, jangan biasa-biasa saja," jelasnya.
Di bidang ekonomi, Jokowi menyebut bahwa prediksi ekonomi dunia juga kurang menggembirakan. Menurut informasi yang Presiden terima dari Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), kontraksi ekonomi global diprediksi mencapai minus 6 hingga 7,6 persen.
"Kalau kita ini tidak ngeri dan menganggap ini biasa-biasa saja, waduh, bahaya banget. Belanja juga biasa-biasa saja, spending kita biasa-biasa saja, enggak ada percepatan," imbuhnya. ( RZ.WK )***
No comments:
Post a Comment