Semarang. ( INDENPERS-MEDIA )-------Buruh di Jawa Tengah akan ikut dalam aksi mogok nasional yang diserukan pada 6-8 Oktober besok.
Aksi ini sebagai bentuk penolakan terhadap Rancangan Undang Undang (RUU) Cipta Kerja Omnibus Law jika jadi disahkan DPR RI.
"Kami tidak goyah meski ditekan sana- sini. Kami masih kuat untuk tetap melakukan rencana aksi mogok nasional," kata Sekjen Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Jawa Tengah yang juga Ketua DPW Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Aulia Hakim baru-baru ini.
Menurutnya, surat ajakan ke buruh sudah disebar ke 35 kabupaten/kota di provinsi ini.
Mogok nasional, kata dia, akan diikuti sejumlah serikat atau konfederasi pekerja dan buruh. Antara lain KSPI, SPSI, Kasbi, FSPMI, ada sekitar ratusan buruh yang menyatakan siap.
Aulia mengatakan, aksi ini dilakukan dengan menggelar unjuk rasa. Mereka akan menyuarakan dengan tegas penolakan pada RUU Cipta Kerja yang rencananya akan diparipurnakan pada 8 Oktober mendatang.
"Rencana aksi ini ya pertama harus matikan perusahaan dulu dengan mogok nasional. Nanti teknis aksi baru disusun, saya tidak bisa berbicara sekarang," tandasnya.
Dia mengatakan, pekerja dengan tegas menolak RUU Cipta Kerja yang isinya banyak yang tidak berpihak pada pekerja.
Aulia menuturkan setidaknya ada tujuh hal yang fundamental yang merupakan sangat pokok yang diubah dalam RUU yang dikenal dengan Sapu Jagat tersebut.
Di antaranya aturan terkait klaster ketenagakerjaan. Isinya dianggap mendegradasi para pekerja di lingkungan swasta. ( RZ/WK )****
No comments:
Post a Comment