INDENPRES MEDIA ISTANA

Wednesday 21 October 2020

Sri Mulyani: Sinyal Positif Perbaikan Ekonomi Telah Terjadi.

Foto: Sri Mulyani.

Jakarta, ( INDENPERS-MEDIA )-----Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan saat ini sinyal pemulihan ekonomi telah terlihat terutama di kuartal III-2020. Diharapkan akan berlanjut hingga akhir tahun ini.

Menurutnya, perbaikan ini terlihat dari kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga akhir September 2020. Selain itu, realisasi anggaran yang ada dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) juga semakin baik.

"Inilah signal positif bahwa telah terjadi perbaikan ekonomi secara perlahan dan ini yang harus terus dijaga agar pertumbuhannya terus naik," ujarnya melalui Instagram resmi, belum lama ini.

Ia merinci realisasi pendapatan negara sudah mencapai Rp 1.159 triliun atau 68,2% dari yang ditetapkan di Perpres 72. Kemudian, belanja negara mencapai Rp 1.841,1 triliun atau 67,2% dari Perpres 72.

Sementara itu, akselerasi atas realisasi PEN hingga 46,9% secara bulanan. Dari total Rp 695,2 triliun telah terserap Rp 344,11 triliun atau terkumpul 49,5%.

"Realisasi ini didorong dengan adanya percepatan belanja penanganan Covid-19, percepatan program PEN, dan juga program-program baru yang segera direalisasikan," kata dia.

Selain itu, kasus pandemi Covid-19 di beberapa daerah di Indonesia sudah mulai terkendali, namun masih memerlukan perhatian dan penanganan serius. Tapi dinilai lebih baik dari kasus di dunia yang masih mengalami eskalasi dan memicu ketidakpastian.

Selain itu, defisit Indonesia hingga akhir September 2020 masih dalam batasan yang ditetapkan atau tercatat 4,16% dari PDB. Dimana karena pandemi ini, pemerintah memperlebar defisit anggaran menjadi 6,34%.

"Walaupun terjadi pelebaran defisit akibat pandemi, tetapi pemerintah kita tidak kehilangan fokus akan berbagai program pembangunan nasional dan tetap menjaga momentum pertumbuhan," jelasnya.

Kinerja yang semakin baik ini dinilai harus terus dijaga kelanjutannya agar perekonomian Indonesia bisa kembali bangkit dalam waktu dekat.

"Kita pupuk terus optimisme. Pemerintah harus betul-betul menggunakan semua instrumennya, baik belanja K/L, belanja PEN, maupun transfer ke daerah. APBN akan terus kerja keras dan kinerja belanja akan menjadi driver pertumbuhan ekonomi di kuartal IV," imbuhnya.

"Selain itu, kolaborasi dan sinergi dengan kebijakan-kebijakan lain, seperti dengan Bank Indonesia, harus terus dilakukan untuk mengejar perbaikan kondisi ekonomi." ( RZ/WK )***

No comments:

Post a Comment