INDENPRES MEDIA ISTANA

Thursday 22 October 2020

Ada Apa Nih? Petinggi AS Bakal Kunjungan Resmi ke RI.

Foto: Sekretaris Negara AS Mike Pompeo berbicara selama konferensi pers dengan Menteri Luar Negeri Filipina Teodoro Locsin Jr di Kantor Departemen Luar Negeri Filipina di Manila, Filipina.

Jakarta, ( INDENPERS-MEDIA )----Pejabat tinggi Amerika Serikat (AS) dijadwalkan akan mengunjungi empat negara Asia. Dalam pernyataan pers yang dilakukan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, salah satu negara yang akan dikunjungi adalah Indonesia.

"India, Sri Lanka, Maladewa dan Indonesia," tegas Pompeo dari Twitter Departemen of State, Kamis (22/10/2020). Di akun itu juga ditulis keterangan bahwa Mike Pompea tengah mendiskusikan kunjungannya ke negara-negara tersebut.

    .@SecPompeo discusses his upcoming travel to India, Sri Lanka, Maldives, and Indonesia. pic.twitter.com/nv0qrwJ8jD

    — Department of State (@StateDept) October 21, 2020

Menurutnya kunjungannya akan membahas banyak hal. Namun yang terpenting adalah meyakinkan AS bisa bekerja sama terkait kebebasan navigasi di Indo-Pasifik.

AS dan China tengah bersitegang di Laut China Selatan (LCS). Pasalnya China mengklaim 80% wilayah tersebut dan membuat ketegangan muncul dengan sejumlah negara ASEAN.

Ini membuat AS masuk. Pompeo yakin semua negara bisa bekerja sama untuk menghalau Partai Komunis China.

Pengumuman ini disampaikan sesaat setelah kunjungan Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga ke Vietnam dan Indonesia. AS dan Jepang tergabung dalam QUAD, dengan India dan Australia yang disebut China 'mini NATO'.

Saat kunjungan ke Jepang dua pekan lalu, Pompeo meminta negara QUAD semakin intens melawan pengaruh China di Asia. Keempatnya juga melakukan kerja sama maritim di Teluk Bengala, pekan ini.

Tolak Masuk Pesawat Mata-mata AS

Sebelumnya, pemerintah RI disebut menolak masuk jet tempur canggih mata-mata AS, P-8 Poseidon. Sejak Juli hingga Agustus, menurut Reuters, AS mengirimkan permintaan khusus agar pesawat Boeing itu bisa mendarat dan mengisi bahan bakar.

Permintaan AS itu sebenarnya mengejutkan pemerintah Indonesia. Karena kebijakan luar negeri bebas aktif, RI tidak mengizinkan militer asing beroperasi.

Penolakan langsung diberikan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebelumnya pendekatan, disebut sumber media itu, dilakukan ke Menteri Pertahanan dan Menteri Luar Negeri.

P-8 sendiri adalah jet yang penting dalam mengawasi aktivitas China di Laut China Selatan (LCS). AS baru-baru ini menggunakan pangkalan militer di Singapura, Filipina, dan Malaysia untuk mengoperasikan penerbangan P-8 di atas LSC. ( RZ/WK )****

No comments:

Post a Comment